OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 06 Juni 2019

POLITIKUS PENJILAT

POLITIKUS PENJILAT



"POLITIKUS PENJILAT"

Polikitus yaa begitu..tak malu berpaling ikuti partai..walau dulu ia caci maki, kini harus dipuji-puji

Lumrah.

Tapi maaf, saya tidak bisa seperti kalian..saya tak pandai berdusta dihadapan Penguasa.

Saya orang Minang yang tak pandai menjilat..begitulah ajaran Datuk saya.

***

Itulah kenapa saya belum mau diajak gabung jadi pengurus partai manapun, walau beberapa ngajak gabung.

Lebih enak jadi Ronin..bebas memuji dan mengkritik..tanpa harus berpikir aturan partai dan bunyi kode etik

Klopun nanti bergabung, saya tetap tak akan tunduk mematung.

***

Gajah mati tinggalkan gading
Harimau mati tinggalkan belang
Manusia mati tinggalkan nama

Apakah baik nama orang yang gemar menjilat?

Pagi berkata Hitam
Siang berkata Putih

Ntah Sore ia berkata apa..
Sungguh tak elok

***

Ada Pepatah Minang mengatakan:

"Kuaik katam karano tumpu, kuaik sapik karano takan"

Segala sesuatu itu harus dari keteguhan sikap..jangan lain dihati, lain dimulut dalam bersikap..ia akan goyah nantinya.

***

Orang yang Pagi berkata Hitam, Siang berkata Putih dalam nagari di Minang lumrah disebut "Baliang-Baliang Angin"..

Menurut kemana angin berhembus, tak punya pendirian..Tak jelas "duduk tagak"-nya dalam "alua nan patuik".

2 Syawal 1440

(by @dusrimulya)

Sumber: