Tradisi Lebaran Unik Keturunan Jawa di Suriname
Sekitar 15 persen penduduk Suriname adalah keturunan Jawa.
Bodo Kupat di Suriname. (FOTO: Dok. KBRI Paramaribo)
10Berita, Ada yang menarik saat "orang Jawa" Lebarandi Suriname.
Sekitar 15 persen penduduk Suriname adalah keturunan Jawa. Sejumlah tradisi budaya Jawa masih masih dipertahankan di sana. Termasuk tradisi Ramadhan dan Lebaran khas Jawa.
Beda dengan Indonesia, penetapan Lebaran di Suriname, ditentukan melalui hitungan Primbon Jawa yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.
Mirip dengan Indonesia, di Suriname, Idul Fitri dinyatakan sebagai sebagai hari libur Nasional. Saat lebaran tiba, mereka menggelar salat Ied di lapangan pusat kota. Dilanjutkan dengan saling silaturahmi dan bersalam-salaman.
Sehabis bersalam-salaman, mereka akan menikmati hidangan makanan khas yang sudah disiapkan yakni Bodo Kupat.
Mirip dengan tradisi jawa, sajian Bodo Kupat saat lebaran berupa ketupat, lontong opor, dan soto. Aneka jajanan khas Jawa seperti gethuk, jadah, waji, krupuk, dan peyek juga dihidangkan untuk melengkapi menu utama Bodo Kupat.
Sebagian penduduk yang merayakan Lebaran, menambahkan sejumlah atraksi seni untuk memeriahkan Bodo Kupat seperti Jaran Kepang bahkan acara dansa. Termasuk juga membunyikan petasan dan kembang api sebagai tanda datangnya Idul Fitri.
Meski di Indonesia tradisi Bodo Kupat atau Kupatan di Jawa adalah hal yang biasa, namun bagi sebagian besar penduduk Suriname, tradisi Bodo Kupat yang dilakukan umat Islam Surinamesaat lebaran terbilang cukup unik. (*)
Sumber: VIVAnews