KH. Shobri Lubis: Ada Yang Ketakutan Jika Habib Rizieq Pulang
Ketua Umum DPP FPI KH. Ahmad Shobri Lubis mengungkapkan dirinya pernah melihat langsung dokumen pencekalan Habib Rizieq, sehingga menyebabkannya tak bisa keluar dari Arab Saudi. “Saya dikasih lihat sama Habib Rizieq, tulisannya mamnuk safar(dicekal),” ujarnya di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/07/2019).
Kiai Shobri mengisahkan bahwa suatu ketika Habib Rizieq beserta keluarganya hendak bertolak meninggalkan Arab Saudi. Saat di pintu pemeriksaan imigrasi di bandara, Habib Rizieq dilarang keluar wilayah negara Timur Tengah itu oleh petugas.
Ketua FPI itu mengimbau pihak-pihak yang tak memahami persoalan Habib Rizieq tak ikut berkomentar. Dia menegaskan tokoh utama Aksi 212 itu tak takut pulang ke Indonesia, sebagaimana dituduhkan sejumlah pihak. “Habib Rizieq tidak takut, mau pulang kapan saja bisa,” ujar Kiai Shobri.
Sebaliknya, Kiai Shobri menilai ada pihak yang ketakutan jika Habib Rizieq benar-benar pulang ke Indonesia. “Sudah ketahuan, yang ketakutan yang selama ini ngeri dengan 212, ngeri dengan 411, ngeri dengan setiap kali orang mau bikin reuni 212 sudah gemetaran, sudah panas dingin, sudah ngancam-ngancam. Itu yang ketakutan,” ujarnya.
Tuduhan yang menyebut Habib Rizieq takut dipenjara dinilai tak beralasan. Pasalnya, kata Kiai Shobri, imam besar FPI itu pernah mengalami tiga kali hukuman penjara. Karenanya, ancaman penjara dianggapnya sebagai urusan kecil.
“Dia (Habib Rizieq) tidak takut. Dia lebih takut kalau negara ini hancur, agama ini rusak di Indonesia, umat Islam rusak di Indonesia, Indonesia dikuasai oleh asing dan aseng,” tegasnya.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak ikut menekankan bahwa Habib Rizieq memang dicekal. Menurutnya, pelanggaran izin tinggal karena melebihi batas akhir visa (overstay) dikarenakan imam besar FPI itu tak bisa keluar dari Arab Saudi, karena dicekal tanpa alasan yang jelas.
Yusuf Martak juga menilai ada yang ganjil terkait status overstay Habib Rizieq di Arab Saudi. Pasalnya, pendatang yang izin masa tinggalnya telah berakhir akan ditangkap dan dipulangkan ke negara asalnya. “Nah, ini Habib Rizieq katanya overstay enggak ditangkap, enggak diproses, enggak diadili, enggak dipulangkan, tamunya setiap hari ratusan,” ujarnya.
Ketua GNPF Ulama itu juga mempertanyakan peran duta besar RI untuk Arab Saudi terkait proses pemulangan Habib Rizieq. Menurut Yusuf, jika memang Habib Rizieq tidak ada masalah disana dia bisa bebas pergi ke mana saja.
“Saya tidak yakin dia berani memulangkan Habib Rizieq sebelum pelantikan. Masak Habib Rizieq pulang tidak temu kangen,” tandas Yusuf Martak.
Sumber: Kiblat