Survei: Milenial Indonesia Kurang Melek Berinvestasi, Membiarkan Duitnya Mengendap di Rekening
Paparan hasil survei Luno bersama Dalia tentang perilaku milenial dunia terkait dengan kepedulian mereka menyiapkan masa depan lewat investasi dari penghasilan yang mereka dapat, di Jakarta, Kamis (11/7/2019).
10Berita, JAKARTA - Perusahaan perdagangan uang kripto, Luno, bersama Dalia, menggelar survei tentang perilaku milenial dunia terkait dengan kepedulian mereka menyiapkan masa depan lewat investasi dari penghasilan yang mereka dapat.
Survei ini menyasar 7.000 responden di sejumlah negara di Eropa, Asia Tenggara dan Afrika dengan 15 persen responden diantaranya merupakan milenial dengan kelompok usia 23-38 tahun di Indonesia.
Dalam survei yang dilakukan mulai 17 Mei sampai 7 Juli 2019 diketahui, sebanyak 44 persen milenial Indonesia berinvestasi hanya sekali saja dalam setahun. Sebanyak 20 persen responden lainnya malah mengaku tidak melakukan investasi.
Survei bertajuk 'The Future of Money' ini juga mendapati temuan, 50 persen responden milenial Indonesia mengaku membutuhkan informasi yang lebih banyak tentang cara menggunakan uang yang mereka miliki.
Survei ini juga mendapati 69 persen responden milenial tidak memiliki strategi berinvestasi dan membiarkan dana yang mereka miliki mengendap di rekening bank.
"Mereka ingin investasi, tapi belum punya pengetahuan. Keinginan sudah ada, tapi mendapatkannya belum. Jadi mereka enggak tahu harus investasi apa, karena kan di luar sana banyak aset yang bisa dijadikan investasi," ungkap Community Event Lead Luno Indonesia, Debora Valentino Ginting dalam paparan hasil survei Luno bersama Dalia di Jakarta, Kamis (11/7/2019).
Debora menyebutkan, sebanyak 79 persen responden milenial mengaku telah menetapkan anggaran bulanan mereka dan sekitar 70 persen mengaku disiplin mengikuti rencana anggaran yang mereka buat.
"Temuan survei ini sebenarnya mengindikasikan bahwa kaum milenial Indonesia sebenarnya cukup disiplin dalam rancangan anggaran keuangan mereka. Namun mereka tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan uangnya untuk berinvestasi, daripada sekedar menyimpannya di rekening mereka di bank," jelas Debora.
Merespon tren ini, General Manager Luno Asia Tenggara, David Low mengatakan, Luno telah menyediakan portal pembelajaran bagi milenial yang ingin berinvestasi pada aset-aset intangible seperti Bitcoin atau Ethereum.
Luno menyediakan portal pembelajaran kepada mereka yang tertarik berinvestasi di aset kripto melalui website dan aplikasi di smartphone.
David Low
"Riset ini ingin melihat spending behavior di kalangan milenial di Indonesia. Kami ingin edukasi mereka tentang investasi.
Kita ingin edukasi milenial Indonesia dan memudahkan mereka membeli, menyimpan dan cryptocurrency dengan mudah di Indonesia," kata David Low, GM South East Asia.
Kita ingin edukasi milenial Indonesia dan memudahkan mereka membeli, menyimpan dan cryptocurrency dengan mudah di Indonesia," kata David Low, GM South East Asia.
Dia menyebutkan, pengguna Luno di Indonesia saat ini telah mencapai 400 ribu, dengan 60 persen diantaranya kalangan milenial dengan rata-rata pembelian pertama sebesar Rp 500 ribu.
Pembeli aset kripto Bitcoin di Luno umumnya adalah long term investor. Beli untuk investasi jangka panjang.
Luno hadir sejak 2015 dan resmi berdiri di Indonesia sejak 2015. "Di Indonesia kami didukung Ventura Capital, memiliki 7 kantor di 3 benua dan hadir di 40 negara lebih. Di Indonesia kami dipercaya oleh 400 ribu pengguna dengan kantor pusat di London," sambung Debora.
Regulasi aset kripto di Indonesia diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
David Low menyebutkan, Luno juga beroperasi di Malaysia dan menjadi satu dari tiga perusahaan perdagangan kripto yang mendapat lisensi dari otoritas Malaysia dan Luno menjadi yang terbesar di sana.
Untuk membeli Bitcoin melalui Luno ada 4 tahapan yang perlu dilewati dengan minimum transaksi Rp 15.000.Untuk aspek keamanan, Luno menggunakan 3 lapisan/layer keamanan, meliputi hot wallet dan cold storage serta deep freeze untuk memastikan aset nasabah/pengguna Luno tetap aman.
"Kami juga selalu rekomendasikan kepada pengguna kami agar selalu gunakan password yang aman dan terapkan otentifikasi dual factor," lanjut Debora.
Sumber: Tribunnews