Jokowi Ingin Kubu Prabowo Bergabung dalam Pemerintahan?
Prabowo bertemu Jokowi di MRT [Tempo.com]
Dialog di TV one dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi (Selasa, 23/7/2019) pagi ini menampilkan tema twit Presiden Joko Widodo berupa video wayang berisi suara Jokowi, ""Lamun sira sekti, aja mateni. Meskipun kuat, jangan suka menjatuhkan."
Yang dihadirkan sebagai narasumber di studio adalah Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono, Deputi Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo, dan politisi PKB Maman Imanulhaq (Useetv.com/tvod/tvone. 23/7/2019).
Tangkap layar dialog di TV One membahas cuitan Jokowi [Useetv.com/tvod/tvone]
Para narasumber diminta pendapatnya menafsir kalimat Jokowi.
Ferry Juliantono menafsirkan jika kalimat itu lahir karena kekecewan Presiden Jokowi terhadap orang yang Pak Jokowi hormati. Pak Jokowi kecewa karena orang-orang itu tidak memahami keinginannya agar Indonesia bersatu dalam pemerintahan yang kuat, yang mampu menghadapi problem-problem masa kini (Useetv.com/tvod/tvone. 23/7/2019).
Pernyataan Ferry yang sengaja tidak dibuat terang-benderang ini menyisakan banyak teka-teki sekaligus petunjuk.
Pertama, siapakah orang yang presiden hormati. Kalau mau diurutkan, saya kita yang berada di tempat pertama adalah Megawati Soekarnoputri. Di antara jajaran politisi di kubu koalisi pemerintahan, tentunya Megawati Soekarnoputri merupakan orang yang paling Presiden Jokowi hormat. Selain karena merupakan Ketua Umum PDIP, partai tempat Pak Jokowi jadi kadernya, Megawati juga merupakan mantan presiden dan salah satu politisi paling senior yang hingga kini masih aktif.
Presiden Joko Widodo dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri [Tempo.co]
Tokoh lain yang juga Presiden Jokowi hormati adalah Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh. Selain politisi senior, Surya Paloh dan Nasdem adalah kekuatan politik yang paling setia mendukung Jokowi.
Orang-orang lain yang juga Presiden Jokowi hormat adalah para ketua umum parpol, para seniornya di PDIP, serta sejumlah menteri yang di luar urusan pemerintahan, boleh dikatakan sudah Presiden Jokowi anggap kakak, ayah, atau senior. Salah satu misalnya Luhut Pandjaitan.
Kedua, soal keinginan Jokowi membangun pemerintahan yang bersatu. Apakah Ferry Juliantono bermaksud memberi sinyal bahwa dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo tempo hari, dua tokoh ini sempat bicara tentang bergabungnya Gerindra dalam pemerintahan?
Ketiga, soal Presiden Jokowi menganggap orang-orang yang ia hormat belum memahami keinginannya. Dikaitkan denga pentujuk---sekaligus teka-teki pertama dan kedua--apakah Ferry Julianto bermaksud mengatakan Ibu Mengawati Soekarnoputri, Pak Surya Paloh, Menteri Luhut, dan sejumlah tokoh lain menentak keinginan Presiden Jokowi untuk melibatkan Partai Gerindra di dalam pemerintahannnya?
Kira-kira tiga hal ini yang bisa kita tafsirkan dari pernyataan Ferry Juliantono. Namun yang namanya tafsiran, selalu ada peluang untuk keliru. Apalagi Ferry Juliantono juga sekadar menafsir pernyataan Jokowi. Jadi yag kita lakukan adalah menafsir tafsiran.
Tetapi memang menarik untuk merenungkan pernyataan Ferry Juliantono, terutama karena sebelumnya Wakil Ketua Umum Gerindra yang lain, Arief Poyuono menyampaikan rencana mempertemukan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut Arief, pertemuan kedua tokoh itu akan membahas persoalan koalisi, yaitu kemungkinan bergabungnya Gerindra ke dalam kabinet dan komposisi kepemimpinan MPR/DPR ("Gerindra: Pertemuan Prabowo dan Megawati Akan Bahas Koalisi." Liputan6.com. 20/7/2019).
Apakah pernyataan dua Wakil Ketua Umum Gerindra ini menunjukkan penilaian Gerindra bahwa kunci keputusan bergabungnya Gerindra ke koalisi pendukung pemerintah berada di tangan Megawati Soekarnoputri?
Bagaimana menurut Anda, pembaca? Anda setuju tafsiran Ferry Juliantono terhadap pernyataan Jokowi? Jika yang disampaikan Ferry Juliantono benar, apakah Anda setuju Jokowi dan Prabowo Subianto bersatu dalam pemerintahan?
Sumber: useetv.com/tvod/tvone/1563838200/1563843600/apa-kabar-indonesia-pagi-live