Medag akan Impor Lagi, Kali ini Jagung…
Melansir Republika, Kamis (22/8/2019), Enggar menyampaikan siap mengeluarkan surat perizinan impor (SPI) dalam waktu dekat. Kendati demikian, pengeluaran tersebut tergantung bagaimana rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
“Kita akan minta rekomendasi impor dari Kementan, bahwa akan terjadi kekeringan dan (mengganggu) produksi serta stok jagung,” kata Enggar.
Menurut Enggar, selama ini peternak lokal pun kerap mengeluhkan harga jagung pakan yang tinggi. Tingginya harga jagung pakan peternak itu juga menjadi kontribusi terbesar yang menyebabkan harga ayam nasional tinggi.
Enggar juga mengingatkan kepada kementerian teknis terkait untuk dapat mengintrospeksi kinerjanya. Sebab jika dibandingkan, kata dia, harga jagung nasional dengan jagung Brasil cukup berjarak. Menurutnya, harga jagung Brasil relatif lebih murah.
“Embuh (harganya), intinya jagung Brasil murah. Padahal ada jarak kirim yang ditempuh selama tiga bulan, tapi masih lebih murah kenapa,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, dengan terbatasnya pasokan serta tingginya harga jagung lokal, terdapat kecenderungan bagi produsen untuk mengalihkan pakan ternaknya dari bahan baku jagung ke gandum. Padahal menurut dia, harga gandum impor saat ini lebih mahal jika dibandingkan dengan jagung impor.
Sumber: Ersmuslim