OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 07 Agustus 2019

Sekarang Ini Simbol-simbol Islam, Sudah Sama Nasibnya dengan Simbol-simbol PKI, Bahkan Lebih

Sekarang Ini Simbol-simbol Islam, Sudah Sama Nasibnya dengan Simbol-simbol PKI, Bahkan Lebih



10Berita Taruna Akademi Militer (Akmil) TNI blasteran Prancis-Sunda, Enzo Zenz Allie, menyita perhatian. Setelah video percakapan berbahasa Prancis bersama Panglima TNI ramai, kini beredar foto Enzo.

Salah satu foto masa muda Enzo yang jadi perbincangan, yakni gambar dirinya tengah membawa bendera bertuliskan Tauhid. Sebagian pihak kemudian meragukan ideologi Pancasila yang seharusnya menjadi pegangan utama anggota TNI.

Menanggapi hal itu, Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi mengatakan, Enzo telah berhasil melewati berbagai seleksi TNI, termasuk bidang ideologi. Hasilnya, Enzo cinta Pancasila dan Indonesia.

Kita tahu pihak mana yang selama 5 tahun terakhir alergi dengan simbol-simbol Islam, seperti bendera Tauhid.

"Muslim bangga dan cinta dengan agamanya. Masalahnya di mana? Kenapa para dungu ini ga pernah berhenti memusuhi Islam? Seakan Islam dan NKRI suatu hal yang harus selalu dipertentangkan. Siapa yang harus tanggung jawab atas kedunguan kolektif ini?" ujar Hasmi Bakhtiar, yang saat ini menempuh S2 Hubungan Internasional Lille Prancis, di akun twitternya menanggapi soal Enzo, Rabu (7/8/2019).

"Sekarang simbol-simbol Islam sudah sama nasibnya dengan simbol-simbol PKI bahkan lebih. Orang membawa bendera Tauhid diburu, pekerjaannya diburu, kehidupan pribadinya dikorek sedemikian rupa. Ke mana bangsa ini menuju?" tanya alumni Al-Azhar Mesir ini.

Fenomen Islamphobia ini sudah sangat mengkhawatirkan.

"Islamophobia di Indonesia ini jauh lebih mengkhawatirkan dibanding yang terjadi di Barat saat ini," ujar Hasmi.

"Yang jelas Islamophobia ini seperti sengaja dirawat untuk terus hidup," lanjutnya.

"Coba tanya ke mereka yang sekarang umurnya di atas 60 tahun, pernah kebayang akan seperti hari ini ga bendera Tauhid dianggap simbol terorisme? Kalau kedongoan kolektif ini dibiarkan maka suatu hari nanti mengumandangkan adzan akan dicap teroris," tutup Hasmi.