Jokowi Akhirnya Ngaku Pihaknya Lalai Tangani Karhutla
Dalam rapat terbatas mengenai karhutla yang digelar di Hotel Novotel, hadir Menkopolhukan Wiranto, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menkes Nila F Moeloek, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karmavian, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Riau Syamsuar dan para bupati wali kota.
Di awal sambutannya, Presiden ketujuh RI itu tampak kecewa karena pencegahan karhutla tidak dilakukan secara optimal oleh seluruh pihak terkait. Baik gubermur dan jajaran, pangdam, kapolda, maupun perangkat lainnya sampai ke desa.
“Setiap tahun tidak perlu lagi rapat seperti ini, otomatis menjelang musim kemarau itu harus sudah siap. Sebetulnya itu saja. Tetapi kita lalai, sehingga, asapnya jadi membesar,” ucap Jokowi.
Dia juga mengatakan, bahwa dukungan dari pemerintah daerah menjadi sangat penting. Kalau dukungannya tidak ada, maka masalah ini menjadi pekerjaan besar yang sulit diselesaikan.
“Pengalaman kita bertahun-tahun seperti itu. Kuncinya ada di pencegahan, satu titik api muncul dan dibiarkan,” tegasnya.
Saat ini Pemprov Riau sudah menetapkan status siaga darurat karhutla, luas lahan terbakar pun sudah mencapai puluhan ribu hektare. Untuk itu, Jokowi memberikan sejumlah instruksi agar penanganannya dilakukan secara maksimal.
“Jangan sampai ini mengganggu aktivitas penerbangan, sehingga berimbas pada aktivitas ekonomi di Riau,” pinta Jokowi.
Kedua, Jokowi meminta aparat hukum bertindak tegas, baik pada perusahaan maupun pada perorangan yang terlibat dalam kasus karhutla. Ketiga, dia menekankan aspek pencegahan supaya luas kawasan terbakar tidak semakin melebar.
“Ketiga, lakukan pencegahan agar tidak merembet ke lokasi lain baik di gambut maupun di hutan. Apalagi sudah masuk wilayah pemukiman,” tandasnya. [nn]
Sumber: Erasmuslim