Tempo ‘Tonjok’ Pinokio
Pendukung Jokowi “marah marah” atas cover majalah yang dianggap menghina. Sementara pengkritik banyak yang setuju bayangan berhidung panjang Pinokio si boneka kayu tukang bohong tersebut. Di medsos ramai netizen berdebat.
Terlepas dari pro-kontra, pembuatan cover Presiden Jokowi berbayang hidung panjang tersebut memang cukup berani. Awalnya Tempo dianggap pro Jokowi. Setelah itu mengambil posisi lebih berani mengkritik sebagaimana khas majalah Tempo dahulu. Tak jelas motif pandangan kritisnya, apakah persoalan oplah atau memang ada pandangan baru mengenai gaya atau cara kerja Pemerintahan Jokowi yang mengecewakan.
Sebelumnya cover Jokowi menggendong Ma’ruf Amin yang digambarkan sebagai beban juga menarik perhatian publik. Demikian juga sewaktu mengangkat tema peran dominan Surya Paloh di balik kebijakan politik Pemerintah Jokowi.
Soal Jokowi ingkar janji sebenarnya telah dinilai masyarakat bukan hanya persoalan KPK. Sudah seperti “trademark” sebagai profil yang mudah berjanji untuk tak ditepati. Sejak kampanye untuk jabatan Presiden pertama. Tidak jelas alasan hingga Tempo saat ini memuncak pada penggambaran figur Pinokio untuk bayangan Jokowi. Awam membaca maknanya pada kebohongan berulang atau kebiasaan.
Kritikan pada Jokowi adalah tonjokan. Namun yang ditonjok pun Pinokio sebagai bayangan. Atas tuduhan penghinaan tentu Tempo akan berkelit bahwa yang Pinokio itu hanya bayangan. Jokowi tidak dan tetap utuh. Lagipula dalam media soal karikatur merupakan hal yang lazim saja. Tak melanggar apa apa. Mudah untuk melepaskan diri dari tuduhan delik.
Di sisi lain jika Jokowi bersitegang hukum dengan Tempo sama saja dengan bunuh diri. Tidak menguntungkan. Sebab, realitasnya posisi politik Jokowi itu masih “goyah”. Menambah musuh akan membahayakan. Sebagai media yang kerap melakukan “investigative news”, maka jika Tempomenonjok lebih vulgar, bisa tamat Pak Jokowi.
Jokowi berbayang hidung panjang Pinokio adalah hasil kreativitas. Artikulasi dari perkembangan yang ada dan sekaligus sebagai “warning” agar masalah KPK tidak menjadi mainan politik dari kekuasaan sebagaimana kasus lain, Papua misalnya.
Uniknya di Papua telah ditemukan spesies baru dan aneh dari hewan katak berhidung panjang. Spesies yang ditemukan oleh Griffith University Australia ini diberi nama “Litoria Pinocchio”. Tentu tak ada hubungan, hanya pas saja ada temuan unik. Katak Pinokio.
*) Pemerhati Politik
Bandung, 16 September 2019
Sumber: SALAM-ONLINE