OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 31 Oktober 2019

Demi Pilkada Sumbar, Politisi PSI Dukung Perda Syariah

Demi Pilkada Sumbar, Politisi PSI Dukung Perda Syariah




10Berita - Setelah resmi keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN), Faldo Maldini langsung resmi memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat (Sumbar). Kini,dia  tengah digadang-gadang maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

Dalam pidato politiknya, politisi muda asal Nagari Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan itu, akan mendukung Peraturan Daerah (Perda) Syariah yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Salah satunya menjadi pribadi yang bersih, yang berpijak dengan hadis "kebersihan sebagian dari iman".

Padahal, dalam kontestasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu, PSI sangat kontroversial dengan menolak sikap terhadap wacana Perda bernuansa agama. Diantaranya, mulai dari Perda Syariah, Perda Injil, hingga menolak aplikasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM).

"Kita dukung Perda Syariah. Jika ada pejabat yang 'kotor', kita langsung ganti. Jika ada anak muda yang tidak bisa mengaji atau membaca Al Quran, kita pertanyakan pemerintahnya, karena itu tanggungjawab pemerintah," kata mantan Wasekjen PAN itu di Padang, Minggu malam (27/10).

Menurut Faldo, selama ini Sumbar hanya berlabel syariah. Padahal, syariah itu dia yakini mencerahkan dan membebaskan. Maka ia bertekad untuk menunjukkan kepada dunia suatu saat bahwa syariah tertanam dalam jiwa masyarakat Sumbar.

Cara mewujudkannya, salah satunya dengan program Sumangaik Mangaji, yakni untuk melahirkan intelektual muda Islam. Dengan program ini, ia bertekad membuat Pusat Studi Islam terbaik se-Asia Tenggara demi mencetak hafiz Quran yang banyak di Sumbar. Selain itu, melalui program Sumangaik Mangaji ini ia yakin bisa melahirkan pemuka-pemuka agama sebagai gerakan Islam modern di Sumbar.

Kemudian, di sektor pariwisata pihaknya akan melahirkan wisata syariah dan wisata halal yang memadai. Diharapkan, wisatawan merasa aman serta nyaman berkunjung ke Ranah Minang.

"Kita berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Sumbar, dengan konsep syariah dan hijrah ke pemikiran yang berpusat kepada masyarakat. Bukan hanya label, tapi jiwa kita yang syariah. Itulah Sumbar yang ingin kita cita-citakan," terang Faldo.

Sebelumnya, Ketua PSI, Grace Natalie telah menyatakan secara tegas menyatakan menolak segala bentuk Perda bernuansa agama. Bukan hanya Perda dari agam Islam saja, tapi juga dari agama lainnya. Dengan alasan, satu lembaga tidak boleh melakukan penghakiman terhadap aliran yang dianut masyarakat.

Akibat pernyataan itu, umat Islam berang kepada PSI. Apalagi, Sumbar mayoritas bergama Islam, sangat bertolak belakang dengan PSI. Terutama pada Pemilu 2019 lalu, tersebar pemberitaan bahwa PSI diduga mendukung gerakan LGBT yang konon sangat ditentang masyarakat Sumbar. [gatra]

Sumber: Gatra