Gerindra: Sebelum Ada Wamen Saya Lihat Jokowi Serius, setelah Ada, Ini Kayak Bagi-bagi Kekuasaan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin melantik 12 figur yang akan mengisi jabatan wakil menteri (wamen) di 11 kementerian. - Biro Pers Istana
10Berita, - Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengkritik penunjukan 12 wakil menteri (wamen) yang akan membantu kinerja Kabinet Indonesia Maju.
Menurut dia, penambahan jabatan wakil menteri sekadar menjadi ajang bagi-bagi kekuasaan bagi untuk pendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 lalu.
"Sebelum ada wamen, saya melihat Pak Jokowi ini agak serius. Sesudah ada wamen, saya melihat ini kayak bagi-bagi kekuasaan saja," ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Desmond menyoroti penunjukan sosok wakil menteri yang tidak sesuai kapasitas.
Salah satunya, Wahyu Sakti Trenggono yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Seharusnya, menurut Desmond, Presiden Jokowi memilih orang yang memiliki latar belakang militer dan pertahanan.
Sementara Wahyu Trenggono merupakan Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 dan lama berkecimpung di dunia industri informasi telekomunikasi.
"Misalnya wamen di Menhan. Orang ini kan harusnya ada nilai plus. Minimal dia itu paham militer dan strategi pertahanan. Tapi kalau orang ditaruh di situ karena waktu kampanye membantu Pak Jokowi, kesannya saya pikir kasihan Pak Prabowo ya," kata Desmond.
Selain itu ia juga menyoroti Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
Angela, kata Desmond, bisa jadi wamen karena anak dari pengusaha sekaligus Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Posisi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang dipegang oleh Budi Arie Setiadi juga tak lepas dari sorotan.
Budi merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi atau Projo.
"Semoga wamen ini tidak memberatkan menterinya. Kalau wamen ini memberatkan menterinya, maka di akhir masa jabatan Jokowo periode kedua ini, kegagalanlah yang akan didapat Pak Jokowi," ucap Desmond.
Sumber: Kompas.com/Kristian Erdianto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin melantik 12 figur yang akan mengisi jabatan wakil menteri (wamen) di 11 kementerian. - Biro Pers Istana
10Berita, - Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengkritik penunjukan 12 wakil menteri (wamen) yang akan membantu kinerja Kabinet Indonesia Maju.
Menurut dia, penambahan jabatan wakil menteri sekadar menjadi ajang bagi-bagi kekuasaan bagi untuk pendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 lalu.
"Sebelum ada wamen, saya melihat Pak Jokowi ini agak serius. Sesudah ada wamen, saya melihat ini kayak bagi-bagi kekuasaan saja," ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Desmond menyoroti penunjukan sosok wakil menteri yang tidak sesuai kapasitas.
Salah satunya, Wahyu Sakti Trenggono yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Seharusnya, menurut Desmond, Presiden Jokowi memilih orang yang memiliki latar belakang militer dan pertahanan.
Sementara Wahyu Trenggono merupakan Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 dan lama berkecimpung di dunia industri informasi telekomunikasi.
"Misalnya wamen di Menhan. Orang ini kan harusnya ada nilai plus. Minimal dia itu paham militer dan strategi pertahanan. Tapi kalau orang ditaruh di situ karena waktu kampanye membantu Pak Jokowi, kesannya saya pikir kasihan Pak Prabowo ya," kata Desmond.
Selain itu ia juga menyoroti Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
Angela, kata Desmond, bisa jadi wamen karena anak dari pengusaha sekaligus Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Posisi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang dipegang oleh Budi Arie Setiadi juga tak lepas dari sorotan.
Budi merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi atau Projo.
"Semoga wamen ini tidak memberatkan menterinya. Kalau wamen ini memberatkan menterinya, maka di akhir masa jabatan Jokowo periode kedua ini, kegagalanlah yang akan didapat Pak Jokowi," ucap Desmond.
Sumber: Kompas.com/Kristian Erdianto