OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 10 November 2019

Dulu Umat Islam Dicap MOSLEM FANATICS, Sekarang RADIKAL

Dulu Umat Islam Dicap MOSLEM FANATICS, Sekarang RADIKAL


10Berita,DARI DOELOE kaum penjajah dan antek-anteknya PALING BENCI DENGAN OEMAT ISLAM yang menentang mereka. OEMAT ISLAM yang berani berjuang melawan PENDJADJAH mereka sebut dengan istilah "MOSLEM FANATICS".

Propaganda yang dilakukan penjajah dan media anteknya saat zaman melawan penjajahan itu masih tercatat dalam lembaran sejarah.

Media AS The New York Times, edisi 19 November 1945, saat memberitakan tentang perlawanan Umat Islam yang dipimpin Bung Tomo dalam pertempuran melawan penjajah tentara sekutu di Surabaya 10 November 1945, mereka memberi judul "MOSLEM FANATICS FIGHT IN SURABAYA".

"MOSLEM FANATICS" itulah sebutan buruk terhadap Umat Islam saat itu yang dipropagandakan media zionis AS tersebut.

Seperti kita tahu, perlawanan dan pertempuran heroik di Surabaya 10 November 1945 melawan tentara sekutu dilakukan rakyat Indonesia yang digerakkan para Kyai, Santri dengan semangat Jihad Fii Sabilillah dan pekikan TAKBIR untuk mengusir tentara NICA (Belanda dan Sekutu) yang hendak kembali menjajah Indonesia.

Kita ingat bagaimana pidato heroik Bung Tomo dengan pekikan TAKBIR yang membakar semangat JIHAD mengusir penjajah. Di akhir pidato Bung Tomo pekikan Takbir ALLAHU AKBAR 3x dan teriakan MERDEKA 1x.

"Andai tak ada TAKBIR, saya tidak tau dengan cara apa membakar semangat para pemuda untuk melawan penjajah," kata Bung Tomo.

Umat Islam ini adalah benteng pertahanan negeri ini yang merdeka "Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa".

Kalau ga ada radikalis muslim,
Ga akan merdeka bangsa ini.

Related Posts:

  • Dhani, Pergulatan Hidup Dalam Pluralisme Hingga Akhirnya TobatPengakuan Mengejutkan Ahmad Dhani, Pergulatan Hidup Dalam Pluralisme Hingga Akhirnya Tobat Sebuah pengakuan dari Ahmad Dhani:10Berita, Sejak 1998 saya akrab dengan Gus Dur, sejak itu pulaSaya mendalami isi pikiran Gus Dur t… Read More
  • Objektif dalam Jurnalistik, Mungkinkah? Objektif dalam Jurnalistik, Mungkinkah? Oleh: Irfan Saeful Wathon, S.I.Kom. (Alumni Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas) Tujuan seorang wartawan muslim adalah tawashaw bil haq (menyampaikan kebenaran). Yang pada int… Read More
  • Bagaimana Generasi Shalahuddin Lahir?Bagaimana Generasi Shalahuddin Lahir? 10Berita, Jatuhnya Baitul Maqdis ke tangan kaum Kristen tidak lepas dari pengkhianatan yang dilakukan oleh Bani Fathimiyyah di Mesir, yang menganut Syiah Ismai’iliyyah. Khilafah &#… Read More
  • Orang-Orang Yang Tenggelam Dalam KeringatnyaOrang-Orang Yang Tenggelam Dalam Keringatnya 10Berita– Mari menepi sejenak. Asingkan diri dari segala soalan tentang dunia yang amat sementara ini. Abaikan semua godaan dan pernak-perniknya. Merenunglah. Hitung-hitunglah dosa… Read More
  • Media Islam Di Tengah Gelombang Pilkada 2018 Media Islam Di Tengah Gelombang Pilkada 2018 Oleh: Roni Tabroni* 10Berita, Tahun 2018 diberi stempel tahun politik. Entah siapa yang memulai. Yang jelas di tahun ini ada 171 daerah yang melakukan Pilkada serentak, terdiri da… Read More