OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 22 November 2019

Kesaksian Muslim China soal Perlakuan Kejam Rezim Komunis RRC di Kamp Tahanan: Disiksa sampai Diperkosa Massal

Kesaksian Muslim China soal Perlakuan Kejam Rezim Komunis RRC di Kamp Tahanan: Disiksa sampai Diperkosa Massal

10Berita– Dua puluh satu tahanan tinggal dalam sebuah ruangan kecil. Mereka diborgol, dibotaki, setiap gerakan diawasi melalui kamera plafon. Sebuah ember di pojok ruangan menjadi toilet mereka. Aktivitas harian mulai pukul 06.00. Mereka belajar bahasa China, menghafal lagu propaganda dan mengakui dosa-dosa mereka. Usia mereka remaja sampai dewasa. Jatah makan mereka sedikit; sup dingin dan sepotong roti.
Penyiksaan – ditusuk paku, kuku dicopot, disetrum – dilakukan di ‘ruang gelap.’ Hukuman berlangsung terus menerus. Tahanan dipaksa meminum obat dan disuntik. Tujuannya untuk pencegahan penyakit, kata staf penjara kepada mereka, tapi pada nyatanya mereka jadi kelinci percobaan medis. Banyak dari tahanan menderita penurunan fungsi kognitif. Beberapa pria menjadi mandul. Perempuan kerap diperkosa.


Itulah kehidupan dalam kamp pendidikan ulang China, sebagaimana dilaporkan dalam kesaksian langka yang diungkapkan Sayragul Sauytbay (43), seorang guru yang melarikan diri dari China dan mendapat suaka di Swedia. Beberapa tahanan berhasil kabur dan mengisahkan pengalaman mereka.

Selama penahanannya, Sauytbay dipaksa menjadi guru di dalam kamp. China ingin mengabarkan kepada dunia bahwa kamp itu adalah pusat program pendidikan dan pelatihan vokasi, tapi Sauytbay adalah salah satu orang yang bisa dipercaya bagaimana cerita sesungguhnya di dalam kamp tersebut.


Sumber: 3