Erdogan tolak Nobel: "Nobel tidak memiliki nilai bagiku"
10Berita - Presiden Turki mengecam pemberian Hadiah Nobel Sastra 2019 kepada sastrawan asal Austria, Peter Handke.
"Pemberian Hadiah Sastra Nobel kepada seseorang yang rasis sama saja dengan memberikan penghargaan terhadap pelanggar hak asasi manusia," tegas Recep Tayyip Erdogan dalam pesan untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia, Selasa (10/12/2019).
Handke adalah orang yang menyangkal genosida Bosnia 1992-1995 dan pengagum mantan pemimpin Serbia Slobodan Milosevic.
Milosevic meninggal dunia pada 2006 saat diadili di pengadilan internasional di Den Haag atas tuduhan kejahatan perang dan genosida.
"Saya di sini untuk Yugoslavia, untuk Serbia, dan untuk Slobodan Milosevic," kata Peter Handke ketika menghadiri pemakaman Milosevic.
Peter Handke mengklaim bahwa Muslim Bosnia di Sarajevo bunuh diri, dan mengungkapkan ketidakpercayaannya bahwa Serbia melakukan genosida di Srebrenica.
Sebagai pemenang Nobel, Handke akan menerima 9 juta kronor Swedia (USD952.000) beserta medali.
Presiden Erdogan mengecam pemberian nobel itu.
"Nobel telah membakar dirinya sendiri. Nobel sebenarnya telah membuang dirinya sendiri. Ia mengambil posisi lembaga yang sepenuhnya politis dan ideologis. Nobel tidak memiliki nilai bagiku," kata Erdogan.
"Dan sebagai negara Turki, kami telah memberi tahu semua negara sahabat yang bersuara bahwa kami pasti tidak akan bergabung dengan upacara ini dan meminta mereka untuk tidak bergabung juga. Mengapa? Memberikan Nobel pada pembunuh semacam itu sama halnya berpihak pada penindasan."
Erdogan lalu ditanya: Apa yang akan anda lakukan jika anda diberikan hadiah nobel perdamaian?
"Saya tidak akan menerimanya," tegas Erdogan.
[Video - Erdogan]
Sumber: