ORANG LAMPUNG TUKANG BACOK? INI JAWABAN BUAT POLITISI PDIP
10Berita - Ane gak berhak bicara tentang adat Lampung, karena ane bukan ahlinya. Bahasa Lampung aja ane kurang faham.
Waktu pelajaran Bahasa Lampung, temen ane yang suku Jawa ditanya guru,"Nyow Gelarmow (siapa namamu)?" Ngeliat temen ane kebingungan, ane langsung bisikin temen jawabannya ,"Mak Kow Gelar (gak ada gelar)", karena ane pikir gurunya bertanya tentang gelar adat yang memang lazim di Lampung.
Gurunya langsung bilang,"Memangnya kamu anak jin?" Ane dengan temen langsung ketawa ngakak, untung gak dibacok sama gurunya.
Tapi sebagai Dilan yang lahir bekembang dari kepompong, berteman kadang kepo kadang rempong, mengembangkan akal dengan ratusan ember kopi asli Lampung, berkelahi bareng cuma gara-gara bela teman rebutan cewek cantik padahal temen ane jelek, kayanya dada ane sesak juga kalau gak ikut urun rembug, mencerahkan persepsi yang timbul tentang suku Lampung ini.
Kalau suku Lampung itu intoleran, maka Lampung tidak akan pernah menjadi tempat penempatan transmigran TERBESAR di negeri ini, dari suku Sunda, Jawa, Bali, bahkan ada yang dari Papua.
Disaat beberapa Provinsi sampai saat ini MENOLAK daerahnya ditempati para transmigran dengan alasan Jawanisasi, atau merebut lahan penduduk asli, bahkan sampai ada yang ditembaki dan diganggu, Lampung sudah selesai dengan isu ini bahkan sejak jaman Belanda melakukan transmigrasi pertama, membuka perkebunan Lada di Lampung untuk membuka daerah ekonomi baru.
Hari ini di Lampung, bahkan ada beberapa Kabupaten di Lampung, yang pilkadanya sulit dimenangkan oleh penduduk asli Lampung, karena lebih banyak saudara kita transmigran dibandingkan suku aslinya, seperti di Kab.Tulang Bawang.
Itu pula rahasia, mengapa Jokowi selalu menang di Lampung, karena Prabowo walaupun namanya berakhiran "O" kurang njawani dibandingkan Jokowi.
Lampung memang keras, apalagi kalau hanya dinilai dari sisi nada dan logat bicara, sampai-sampai seorang ibu yang baru pindah dari Aceh ketemu ane di angkot, saat semua penumpang turun dengan sedikit berbisik bicara dengan ane,"Orang disini kasar-kasar ya bicaranya, gak kaya tempat saya di Aceh"..Ane diam saja, kalau ane jawab nanti dia malah jantungan.
Tapi logat keras tidak pula identik dengan tabiat jahil murokab, buktinya ada juga temen ane dari Solo yang tutur katanya lembut, malah bandelnya gak karuan.
Di Lampung malah ane melihat Indonesia sebenarnya, penghormatan antar suku justru terasa. Berbeda dengan saat ane tinggal di suatu daerah, yang suku aslinya malah terbiasa menganggap remeh suku lainnya, mungkin karena pengalaman hidupnya juga baru sejengkal dari rumahnya.
Tapi Lampung rawan begal motor? Disini letak kesalahfahamannya..Begal motor di Lampung itu bukan penyakit suku, tapi penyakit LAPAR.
Sama seperti alasan kenapa suku Ambon, Jawa, Sunda ada yang bergabung dengan KNIL, karena mereka lapar dan anak istrinya harus makan. Beda halnya dengan motivasi pembentukan Poh An Tui. Tapi kalau ane bahas fakta Poh An Tui, penulis poros Jakarta-Peking nanti gugup.
Apa betul semua begal di Lampung itu suku Lampung? TIDAK, karena temen ane yang dulu kemana-mana bawa kunci T ampe cuti kuliah dikejar polisi itu suku Jawa..Ane juga faham cara bengkokin tanduk sapi pake gedebong pisang yang dibakar, juga yang ngajarin temen ane suku Jawa..Kampung di Lampung tempat buat dan jualan pistol rakitan suku Palembang..Lampung Timur yang terkenal rawan begal, banyak juga yang ditangkap bukan dari suku Lampung.
Masalah kemudian ada suku Lampung yang tertangkap begal motor, itu cuma lagi apes doang..
Kalau kemudian saat ini terlihat begal motor sangat marak di Lampung, itu bukti bahwa mereka yang hidup dari pertanian di Lampung, saat ini hidupnya semakin sulit semenjak negara import Singkong dan Beras. Sementara harga sawit 5 tahun terakhir sangat murah...
Para petani di Lampung tidak lagi sanggup menghidupi anak istrinya dari sawah dan ladang mereka, sementara harga2 terus naik tajam, kemudian kita yang hidup dari gaji bulanan, para PNS dan buruh masih pura2 bingung kenapa di Lampung yang hidup dari pertanian banyak begal?
Kalau suku Lampung itu tukang bacok, Inggris jaman dahulu kala mana betah berdagang di Krui. Gak mungkin ada suku Jawa yang bisa jadi bupati. Mana ada suku Bali bisa kaya raya dan punya tanah puluhan hektar. Mana bisa suku palembang jadi kepala dinas dan punya kebun sawit.
Ane hidup di Lampung sehat-sehat aja, cuma sekali dikejar mau dibacok orang, gara2 ketahuan naek atap losmen rame2 mau ngintip tamu hotel mandi..
Kalau RG ke Lampung, ane jamin pasti aman aja..kecuali RG ketahuan mau ngintip orang mandi juga xixi
☕☕
Sumber: fb