Gara-gara Film 'Yesus Gay', Markas Komedi Diserang Bom Molotov
Gambar salah satu adegan dalam film The First Temptation of Christ yang memicu kecaman di Brazil. Foto : Playworld.Id
10Berita, RIO DE JANEIRO - Sebuah bom molotov meledak di markas kelompok komedi di Brazil bernama Porta dos Fundos. Diduga serangan terkait kecaman terutama dari kaum konservatif religius di Brazil terkait film pendek berjudul "The First Temptation of Christ" di Netflix produksi kelompok komedi ini.
Film ini sendiri menggambarkan Yesus Kristus sebagai seorang homoseksual. Menampilkan sosok Yesus yang diperankan oleh Gregório Duvivier. Yesus, dalam film ini, membawa pulang kekasihnya yang bernama Orlando dan berulang kali mencoba mengungkapkan hubungan mereka serta berupaya untuk memperkenalkannya kepada keluarga Kudus—Mary (Maria), Joseph, dan Tuhan.
Porta dos Fundos selama ini memproduksi sketsa lucu dan konten video. Melalui akun Twitter-nya, mereka mengonfirmasi serangan tersebut.
"Pada pagi hari tanggal 24 Desember, pada (menjelang) malam Natal, markas Porta dos Fundos menjadi korban serangan. Molotov cocktail dilemparkan ke gedung kami," kata kelompok komedi itu dalam bahasa Portugal di akun Twitter-nya, Rabu (25/12/2019).
Film pendek tentang Yesus itu itu berdurasi 46 menit. Film itu telah memicu reaksi keras dari komunitas agama di Brazil. Lebih dari 2 juta orang telah menandatangani petisi yang mendesak platform Netflix menghapus film tersebut, dengan alasan bahwa isinya menyinggung umat Kristen.
"Kami akan bergerak maju, lebih bersatu, lebih kuat, lebih terinspirasi dan percaya diri bahwa negara ini akan selamat dari badai kebencian ini dan cinta akan menang bersama kebebasan berbicara," imbuh kelompok komedi tersebut, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (26/12/2019).
Porta dos Fundos mulai terkenal setelah meluncurkan saluran komedi YouTube pada 2012 dengan menawarkan sketsa satire dan konten video lucu. Itu menjadi saluran YouTube Brazil pertama yang mencapai 10 juta pelanggan. Sementara itu, Brazil tetap menjad rumah bagi komunitas Katolik terbesar di dunia.
(sss)
Sumber: Sindonews
Gambar salah satu adegan dalam film The First Temptation of Christ yang memicu kecaman di Brazil. Foto : Playworld.Id
10Berita, RIO DE JANEIRO - Sebuah bom molotov meledak di markas kelompok komedi di Brazil bernama Porta dos Fundos. Diduga serangan terkait kecaman terutama dari kaum konservatif religius di Brazil terkait film pendek berjudul "The First Temptation of Christ" di Netflix produksi kelompok komedi ini.
Film ini sendiri menggambarkan Yesus Kristus sebagai seorang homoseksual. Menampilkan sosok Yesus yang diperankan oleh Gregório Duvivier. Yesus, dalam film ini, membawa pulang kekasihnya yang bernama Orlando dan berulang kali mencoba mengungkapkan hubungan mereka serta berupaya untuk memperkenalkannya kepada keluarga Kudus—Mary (Maria), Joseph, dan Tuhan.
Porta dos Fundos selama ini memproduksi sketsa lucu dan konten video. Melalui akun Twitter-nya, mereka mengonfirmasi serangan tersebut.
"Pada pagi hari tanggal 24 Desember, pada (menjelang) malam Natal, markas Porta dos Fundos menjadi korban serangan. Molotov cocktail dilemparkan ke gedung kami," kata kelompok komedi itu dalam bahasa Portugal di akun Twitter-nya, Rabu (25/12/2019).
Film pendek tentang Yesus itu itu berdurasi 46 menit. Film itu telah memicu reaksi keras dari komunitas agama di Brazil. Lebih dari 2 juta orang telah menandatangani petisi yang mendesak platform Netflix menghapus film tersebut, dengan alasan bahwa isinya menyinggung umat Kristen.
"Kami akan bergerak maju, lebih bersatu, lebih kuat, lebih terinspirasi dan percaya diri bahwa negara ini akan selamat dari badai kebencian ini dan cinta akan menang bersama kebebasan berbicara," imbuh kelompok komedi tersebut, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (26/12/2019).
Porta dos Fundos mulai terkenal setelah meluncurkan saluran komedi YouTube pada 2012 dengan menawarkan sketsa satire dan konten video lucu. Itu menjadi saluran YouTube Brazil pertama yang mencapai 10 juta pelanggan. Sementara itu, Brazil tetap menjad rumah bagi komunitas Katolik terbesar di dunia.
(sss)
Sumber: Sindonews