Gara-gara abaikan saran WHO, Italia jadi pusat wabah virus corona di Eropa
10Berita - Hingga Jumat (28/2), Italia melaporkan 655 kasus virus corona baru, dengan jumlah kematian 17 orang. Padahal, negeri piza ini bukan negara pertama di Eropa yang mengonfirmasi kasus Covid-19.
Tapi, melansir SCMP, Italia merupakan negara Uni Eropa pertama yang mengabaikan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait larangan penerbangan menuju dan dari China saat virus corona mewabah.
Saran dari WHO, negara yang ditunjuk dilarang melakukan penerbangan menuju dan dari China. Tetapi, larangan tersebut tidak Pemerintah Italia indahkan. Akibatnya, 17 orang meninggal akibat terinfeksi virus corona.
"Italia tetap menerapkan penerbangan menuju atau dari China, dan saat ini mereka terinfeksi, wabah terbesar di Eropa," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock kepada SCMP, Selasa (25/2) lalu.
Pusat penyebaran virus corona berada di Lombardy, pusat industri dan keuangan Italia Utara. Dari ratusan kasus virus corona di negara Menara Pisa itu, sebagian besar yang terjangkit penyakit ini merupakan warga Italia.
Marco Wong, anggota Dewan Kota Prato, Italia, meyampaikan, tindakan memblokir penerbangan bukanlah keputusan yang bijaksana. Jika tetap menerapkan larangan itu, Italia juga kehilangan kemampuan melacak orang-orang yang kembali dari China.
Info saja, Kota Prato memiliki industri tekstil yang besar guna menarik turis dari China. Tapi, apa yang Pemerintah Italia lakukan dengan mengabaikan saran dari WHO menjadi bumerang bagi negara yang terkenal dengan kuliner pasta itu.
Toh, Perdana Menteri Italia Paolo Conte mengungkapkan, kalau larangan penerbangan berlaku, itu menjadi tidak adil ketika negara-negara asing tidak memberlakukan pembatasan perjalanan.
Dengan lonjakan kasus lebih dari 100 menjadi 655 kasus pada Jumat (28/2), Pemerintah Italia tetap terlihat berusaha meremehkan wabah virus corona di wilayahnya. Padahal, angka itu membuat Italia jadi pusat wabah Covid-19 di Eropa.
"Wabah informasi yang menyesatkan akan memberikan kerusakan lebih besar bagi Italia dibanding risiko wabah virus (corona) itu sendiri. Hanya 0,1 persen dari negara ini yang terkena," kata Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio seperti dikutip Reuters.
Penulis: Retia Kartika Dewi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Abaikan Saran WHO, Italia Laporkan Belasan Kematian akibat Virus Corona"
Sumber: KONTAN.CO.ID
10Berita - Hingga Jumat (28/2), Italia melaporkan 655 kasus virus corona baru, dengan jumlah kematian 17 orang. Padahal, negeri piza ini bukan negara pertama di Eropa yang mengonfirmasi kasus Covid-19.
Tapi, melansir SCMP, Italia merupakan negara Uni Eropa pertama yang mengabaikan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait larangan penerbangan menuju dan dari China saat virus corona mewabah.
Saran dari WHO, negara yang ditunjuk dilarang melakukan penerbangan menuju dan dari China. Tetapi, larangan tersebut tidak Pemerintah Italia indahkan. Akibatnya, 17 orang meninggal akibat terinfeksi virus corona.
"Italia tetap menerapkan penerbangan menuju atau dari China, dan saat ini mereka terinfeksi, wabah terbesar di Eropa," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock kepada SCMP, Selasa (25/2) lalu.
Pusat penyebaran virus corona berada di Lombardy, pusat industri dan keuangan Italia Utara. Dari ratusan kasus virus corona di negara Menara Pisa itu, sebagian besar yang terjangkit penyakit ini merupakan warga Italia.
Marco Wong, anggota Dewan Kota Prato, Italia, meyampaikan, tindakan memblokir penerbangan bukanlah keputusan yang bijaksana. Jika tetap menerapkan larangan itu, Italia juga kehilangan kemampuan melacak orang-orang yang kembali dari China.
Info saja, Kota Prato memiliki industri tekstil yang besar guna menarik turis dari China. Tapi, apa yang Pemerintah Italia lakukan dengan mengabaikan saran dari WHO menjadi bumerang bagi negara yang terkenal dengan kuliner pasta itu.
Toh, Perdana Menteri Italia Paolo Conte mengungkapkan, kalau larangan penerbangan berlaku, itu menjadi tidak adil ketika negara-negara asing tidak memberlakukan pembatasan perjalanan.
Dengan lonjakan kasus lebih dari 100 menjadi 655 kasus pada Jumat (28/2), Pemerintah Italia tetap terlihat berusaha meremehkan wabah virus corona di wilayahnya. Padahal, angka itu membuat Italia jadi pusat wabah Covid-19 di Eropa.
"Wabah informasi yang menyesatkan akan memberikan kerusakan lebih besar bagi Italia dibanding risiko wabah virus (corona) itu sendiri. Hanya 0,1 persen dari negara ini yang terkena," kata Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio seperti dikutip Reuters.
Penulis: Retia Kartika Dewi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Abaikan Saran WHO, Italia Laporkan Belasan Kematian akibat Virus Corona"
Sumber: KONTAN.CO.ID