KJRI: Ribuan Jemaah Umrah Indonesia yang Sudah Mendarat di Arab Saudi Jalani Ibadah Sesuai Rencana
Ilustrasi.
10Berita, JEDDAH - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menyebut, 2.000-an jemaah umrah asal Indonesia tiba Kamis (27/2/2020) di Arab Saudi.
Setibanya di Arab Saudi, ribuan jemaah melaksanakan umrah sesuai dengan yang direncanakan
KJRI menyatakan tidak ada jemaah umrah asal Indonesia yang dinyatakan positif virus corona baik jemaah yang tiba di Arab Saudi maupun yang pulang ke tanah air.
"Sejauh pantauan KJRI Jeddah, jemaah umrah WNI yang telah tiba pada 27 Februari hingga tengah malam melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Prince Muhammad bin Abdul Aziz Madinah langsung dapat menjalankan ibadah umrah sesuai rencana," tulos KJRI Jeddah dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (28/2/2020).
KJRI mengimbau kepada seluruh jemaah umrah asal Indonesia yang sedang menjalankan umrah agar tetap tenang menjalankan ibadah dan terus menjaga kesehatan fisik selama melaksanakan ibadah umrah.
"Jemaah WNI yang sedang menjalankan ibadah umrah diharapkan tetap tenang dan mencari info dari sumber resmi seperti melalui Perwakilan RI di Arab Saudi," lanjut keterangan tersebut.
KJRI Jeddah akan terus berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan agar jemaah umrah WNI di Arab Saudi tetap nyaman melaksanakan umrah.
Untuk informasi mohon menghubungi hotline KJRI Jeddah (+966503609667)
Diketahui, meski penangguhan kedatangan warga asing ke Arab Saudi telah efektif berlaku sejak Kamis (27/2/2020), ada delapan penerbangan yang membawa jemaah Indonesia tiba di Arab Saudi.
Adapun delapan penerbangan jemaah umrah Indonesia yang sudah mendarat di Arab Saudi:
A. Bandara Jeddah :
1. Saudia Airlines SV 823, mendarat pukul 07.25 WAS (Waktu Arab Saudi) dengan 375 jemaah umrah
2. Lion Air JT 100, mendarat pukul 14.22 WAS dengan 433 jemaah
3. Garuda Indonesia GA 980, mendarat 16.45 WAS dengan 171 jemaah
4. Saudia Airlines SV 817,mendarat 16.45 WAS dengan 297 jemaah.
B. Bandara Madinah :
1. Lion Air JT 092, mendarat 13.30 WAS dengan 433 jemaah.
2. Lion Air JT 084, mendarat 17.30 WAS dengan 433 jemaah.
3. Saudia Airlines SV 3591, mendarat pukul 18.30 WAS dengan 437 jemaah.
4. Lion Air JT 112, mendarat pukul 22.30 WAS dengan 423 jemaah.
Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi pada Rabu waktu setempat mengumumkan, penghentian sementara waktu jemaah umrah untuk masuk ke Arab Saudi.
Ada 22 negara termasuk Indonesia, yang jamaahnya ditangguhkan masuk.
Dilansir dari kantor berita SPA, Kamis (27/2/2020), atas rekomendasi Kementerian Kesehatan, kegiatan umrah dihentikan sementara waktu bagi jamaah yang berasal dari negara China, Iran, Italia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India.
Kemudian Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, Vietnam atau negara lain yang akan menunjukkan lebih banyak kasus korona meningkat.
Selain itu, Arab Saudi juga menghentikan masuknya warganegara ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata, yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus Corona baru (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.
Lebih jauh, aturan tersebut bersifat sementara dan masih terus dievaluasi oleh pemerintah Arab Saudi, dengan melihat perkembangan yang ada.
Pernyataan lengkap
Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan larangan sementara kegiatan umrah, ziarah, dan wisata ke Arab Saudi, untuk mencegah penyebaran virus corona, sejak Kamis (27/2/2020).
Berikut pernyataan lengkap tersebut, yang dihimpun dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh :
Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menyatakan bahwa otoritas kesehatan Pemerintah Kerajaan saat ini masih terus mengawasi perkembangan penyebaran virus corona baru (COVID-19), dan Kementerian Luar Negeri tegaskan keinginan kuat Pemerintah Kerajaan melalui lembaga kesehatan terkaitnya untuk menerapkan standar internasional terkait pencegahan dan penanganan wabah ini, serta mendukung upaya dari negara-negara dan organisasi internasional terutama WHO, untuk menghentikan penyebaran, pengendalian dan pemusnahan virus ini.
Dalam rangka upaya melakukan perlindungan yang maksimal terhadap keamanan warganegara, penduduk dan siapapun yang berencana datang ke wilayah Kerajaan Arab Saudi untuk melakukan ibadah Umroh atau mengunjungi Mesjid Nabawi, atau kunjungan wisata, dan berdasarkan rekomendasi dari lembaga kesehatan Pemerintah Kerajaan untuk menerapkan standar pencegahan tertinggi, serta dalam rangka melakukan langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya virus Corona baru (COVID-19) ke wilayah Kerajaan Arab Saudi, Pemerintah Kerajaan memutuskan mengambil langka-langkah pencegahan sebagai berikut :
1. Menghentikan sementara warganegara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah Umroh dan mengunjungi Mesjid Nabawi.
2. Menghentikan masuknya warganegara ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata, bagi mereka yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus Corona baru (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.
3. Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warganegara Arab Saudi dan warganegara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council / GCC lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab),
Kecuali bagi warga negara Arab Saudi yang saat ini telah berada di negara-negara tersebut yang sebelumnya keluar wilayah Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, dan warga negara dari negara-negara GCC lainnya yang saat ini berada di Arab Saudi serta bermaksud kembali ke negaranya masing-masing setelah sebelumnya masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, agar otoritas terkait di entry point Arab Saudi dapat memastikan dari negara mana pengunjung/warganegara tersebut berasal sebelum tiba di Arab Saudi, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat bagi mereka yang datang dari negara anggota GCC lainnya.
Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut diatas adalah sementara, dan penerapannya akan terus di evaluasi oleh lembaga-lembaga kompeten yang terkait.
Pemerintah Arab Saudi tetap mendukung upaya internasional guna membatasi penyebaran virus ini.
Selanjutnya Kementerian Luar Negeri meminta warganegara Arab Saudi untuk tidak bepergian ke negara-negara yang saat ini terkena wabah virus Corona baru (COVID-19).
Sumber: Tribun news
Ilustrasi.
10Berita, JEDDAH - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menyebut, 2.000-an jemaah umrah asal Indonesia tiba Kamis (27/2/2020) di Arab Saudi.
Setibanya di Arab Saudi, ribuan jemaah melaksanakan umrah sesuai dengan yang direncanakan
KJRI menyatakan tidak ada jemaah umrah asal Indonesia yang dinyatakan positif virus corona baik jemaah yang tiba di Arab Saudi maupun yang pulang ke tanah air.
"Sejauh pantauan KJRI Jeddah, jemaah umrah WNI yang telah tiba pada 27 Februari hingga tengah malam melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Prince Muhammad bin Abdul Aziz Madinah langsung dapat menjalankan ibadah umrah sesuai rencana," tulos KJRI Jeddah dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (28/2/2020).
KJRI mengimbau kepada seluruh jemaah umrah asal Indonesia yang sedang menjalankan umrah agar tetap tenang menjalankan ibadah dan terus menjaga kesehatan fisik selama melaksanakan ibadah umrah.
"Jemaah WNI yang sedang menjalankan ibadah umrah diharapkan tetap tenang dan mencari info dari sumber resmi seperti melalui Perwakilan RI di Arab Saudi," lanjut keterangan tersebut.
KJRI Jeddah akan terus berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan agar jemaah umrah WNI di Arab Saudi tetap nyaman melaksanakan umrah.
Untuk informasi mohon menghubungi hotline KJRI Jeddah (+966503609667)
Diketahui, meski penangguhan kedatangan warga asing ke Arab Saudi telah efektif berlaku sejak Kamis (27/2/2020), ada delapan penerbangan yang membawa jemaah Indonesia tiba di Arab Saudi.
Adapun delapan penerbangan jemaah umrah Indonesia yang sudah mendarat di Arab Saudi:
A. Bandara Jeddah :
1. Saudia Airlines SV 823, mendarat pukul 07.25 WAS (Waktu Arab Saudi) dengan 375 jemaah umrah
2. Lion Air JT 100, mendarat pukul 14.22 WAS dengan 433 jemaah
3. Garuda Indonesia GA 980, mendarat 16.45 WAS dengan 171 jemaah
4. Saudia Airlines SV 817,mendarat 16.45 WAS dengan 297 jemaah.
B. Bandara Madinah :
1. Lion Air JT 092, mendarat 13.30 WAS dengan 433 jemaah.
2. Lion Air JT 084, mendarat 17.30 WAS dengan 433 jemaah.
3. Saudia Airlines SV 3591, mendarat pukul 18.30 WAS dengan 437 jemaah.
4. Lion Air JT 112, mendarat pukul 22.30 WAS dengan 423 jemaah.
Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi pada Rabu waktu setempat mengumumkan, penghentian sementara waktu jemaah umrah untuk masuk ke Arab Saudi.
Ada 22 negara termasuk Indonesia, yang jamaahnya ditangguhkan masuk.
Dilansir dari kantor berita SPA, Kamis (27/2/2020), atas rekomendasi Kementerian Kesehatan, kegiatan umrah dihentikan sementara waktu bagi jamaah yang berasal dari negara China, Iran, Italia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India.
Kemudian Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, Vietnam atau negara lain yang akan menunjukkan lebih banyak kasus korona meningkat.
Selain itu, Arab Saudi juga menghentikan masuknya warganegara ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata, yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus Corona baru (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.
Lebih jauh, aturan tersebut bersifat sementara dan masih terus dievaluasi oleh pemerintah Arab Saudi, dengan melihat perkembangan yang ada.
Pernyataan lengkap
Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan larangan sementara kegiatan umrah, ziarah, dan wisata ke Arab Saudi, untuk mencegah penyebaran virus corona, sejak Kamis (27/2/2020).
Berikut pernyataan lengkap tersebut, yang dihimpun dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh :
Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menyatakan bahwa otoritas kesehatan Pemerintah Kerajaan saat ini masih terus mengawasi perkembangan penyebaran virus corona baru (COVID-19), dan Kementerian Luar Negeri tegaskan keinginan kuat Pemerintah Kerajaan melalui lembaga kesehatan terkaitnya untuk menerapkan standar internasional terkait pencegahan dan penanganan wabah ini, serta mendukung upaya dari negara-negara dan organisasi internasional terutama WHO, untuk menghentikan penyebaran, pengendalian dan pemusnahan virus ini.
Dalam rangka upaya melakukan perlindungan yang maksimal terhadap keamanan warganegara, penduduk dan siapapun yang berencana datang ke wilayah Kerajaan Arab Saudi untuk melakukan ibadah Umroh atau mengunjungi Mesjid Nabawi, atau kunjungan wisata, dan berdasarkan rekomendasi dari lembaga kesehatan Pemerintah Kerajaan untuk menerapkan standar pencegahan tertinggi, serta dalam rangka melakukan langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya virus Corona baru (COVID-19) ke wilayah Kerajaan Arab Saudi, Pemerintah Kerajaan memutuskan mengambil langka-langkah pencegahan sebagai berikut :
1. Menghentikan sementara warganegara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah Umroh dan mengunjungi Mesjid Nabawi.
2. Menghentikan masuknya warganegara ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata, bagi mereka yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus Corona baru (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.
3. Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warganegara Arab Saudi dan warganegara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council / GCC lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab),
Kecuali bagi warga negara Arab Saudi yang saat ini telah berada di negara-negara tersebut yang sebelumnya keluar wilayah Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, dan warga negara dari negara-negara GCC lainnya yang saat ini berada di Arab Saudi serta bermaksud kembali ke negaranya masing-masing setelah sebelumnya masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, agar otoritas terkait di entry point Arab Saudi dapat memastikan dari negara mana pengunjung/warganegara tersebut berasal sebelum tiba di Arab Saudi, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat bagi mereka yang datang dari negara anggota GCC lainnya.
Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut diatas adalah sementara, dan penerapannya akan terus di evaluasi oleh lembaga-lembaga kompeten yang terkait.
Pemerintah Arab Saudi tetap mendukung upaya internasional guna membatasi penyebaran virus ini.
Selanjutnya Kementerian Luar Negeri meminta warganegara Arab Saudi untuk tidak bepergian ke negara-negara yang saat ini terkena wabah virus Corona baru (COVID-19).
Sumber: Tribun news