IMI Sebut Dampak Ekonomi Formula E Sangat Besar
10Berita - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Sadikin Aksa, menegaskan, Formula E merupakan event balapan internasional mobil listrik tertinggi yang pernah digelar di Indonesia.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta yang bisa membawa gelaran Formula E ke Indonesia,” ujar Sadikin Aksa dalam acara talkshow "Menghitung Formula Sosial-Ekonomi Formula E" di MAJ Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020), seperti dilansir Beritasatu.com.
Sadikin mengatakan, ajang Formula E merupakan kebanggan bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, ajang balap ini termasuk paling baru di dunia. "Ajang balap mobil listrik merupakan masa depan,” kata Sadikin Aksa.
Sadikin menjelaskan, dalam tradisi FIA (penyelenggara gelaran formula 1), setiap pelaksanaan event, komposisinya adalah 30 persen sport dan 70 persen tourism. Gelaran Formula E Operation (FEO) juga demikian, tapi masih ditambah event heritage atau pelestarian budaya.
"Melalui Formula E, Monas akan menjadi ikon Indonesia yang dikenal oleh masyarakat dunia, sejajar dengan ikon global lainnya,” kata Sadikin Aksa.
Selain itu, kata Sadikin Aksa, dampak ekonomi Formula E juga sangat besar. "Apalagi, terdapat sembilan manufaktur yang ikut serta dalam ajang balap ini,” jelasnya.
Menurut Sadikin Aksa, mulai musim atau season 4 sudah ada perkembangan teknologi baru yang diterapkan untuk mobil listrik, sehingga dalam satu sesi balapan selama 45 menit tidak perlu ganti mobil.
"Mungkin di Jakarta nanti akan ada generasi mobil listrik baru lagi. Ini balapan masa depan sampai lima step ahead. Ini persaingan gengsi para principal manufaktur mobil listrik terkemuka," pungkas Sadikin.
Ajang balapan mobil listrik bergengsi dunia, Formula E, bakal digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020 mendatang. Keberhasilan ini tak lepas dari lobby dan negosiasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sumber: