OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 08 Februari 2020

Rumah Kremasi Ini Sebut Bakar 100 Korban Virus Corona Per Hari, Fakta Mengerikan yang Ditutupi China Mulai Terkuak

Rumah Kremasi Ini Sebut Bakar 100 Korban Virus Corona Per Hari, Fakta Mengerikan yang Ditutupi China Mulai Terkuak


 10Berita- Jumlah korban meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona terus bertambah.

 Data terakhir per hari Jumat (7/2/2020), sebanyak 699 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, kasus yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona sebanyak 31.480.

 Mengutip South China Morning Post, data-data tersebut adalah yang dirilis resmi oleh otoritas China menyusul laporan semakin bertambahnya jumlah korban.

 Namun, krematorium (rumah kremasi) di China membuat pengakuan lain yang mungkin akan sedikit mengejutkan Anda.

 Menurut Daily Star pada Kamis (6/2/2020) krematorium yang bekerja 24 jam dalam 7 hari mengaku membakar tubuh korban virus corona.

 Mereka bekerja tapa istirahat karena mayat-mayat terus berdatangan.

 Menurut laporan dalam sehari mereka membakar sekitar 100 mayat setiap hari sejak 28 Januari 2020.

 Satu orang dalam, yang dikatakan bekerja di rumah duka di Wuhan, dilaporkan telah mengungkapkan jam kerja yang panjang untuk menangani lonjakan kematian akibat virus corona.

 Pekerja krematorium dilaporkan bekerja dalam pakaian pelindung dan masker sementara mereka menangani tubuh.

 Ini terjadi setelah pemerintah China mengeluarkan dekrit melarang pemakaman bagi korban virus corona dan meminta untuk membakar mereka.

 Wuhan adalah pusat penyebaran yang menjadi kota pertama tempat penyebaran virus ini.

 Laporan dari rumah kremasi ini membuat spekulasi bahwa banyak hal sedang ditutupi China.

 Pemerintah komunis itu sedang dalam upaya untuk mengecilkan jumlah korban sementara korban yang meninggal dalam jumlah melebihi laporan.

(Sumber: dailystarintisari)

*Sebelumnya situs China Tencent Tak Sengaja Bocorkan Data Ril Jumlah Kasus Virus Corona, Angka Kematian 24 Ribu, Lalu Dihapus