UPDATE Virus Corona, hingga Jumat 14 Februari Pagi: 1.371 Orang Tewas, 6.242 Jiwa Dinyatakan Sembuh
10Berita - Update informasi terbaru pasien wabah virus corona atau Covid-19 per Jumat (14/2/2020) pagi.
Sejak mewabahnya virus hingga kini ada 60.407 kasus dan 1.371 orang yang meninggal.
Sementara itu, 6.242 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
Berikut ini rincian kasus, negara, dan jumlah orang yang meninggal serta sembuh dari virus corona, dilansir Tribunnews dari thewuhanvirus.com pada Jumat (14/2/2020) pagi, hingga pukul 07.00 WIB.
1. China
Terinfeksi: 59.822
Meninggal dunia: 1.368
Sembuh: 6.165
2. Jepang
Terinfeksi: 251
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 4
3. Singapura
Terinfeksi: 58
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 15
4. Thailand
Terinfeksi: 33
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 10
5. Hong Kong
Terinfeksi: 53
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 1
6. Korea Selatan
Terinfeksi: 28
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 7
7. Taiwan
Terinfeksi: 18
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
8. Jerman
Terinfeksi: 16
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
9. Amerika Serikat
Terinfeksi: 15
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
10. Australia
Terinfeksi: 15
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 8
11. Macau
Terinfeksi: 10
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
12. Vietnam
Terinfeksi: 16
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 7
13. Malaysia
Terinfeksi: 18
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
14. Perancis
Terinfeksi: 11
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 2
15. Kanada
Terinfeksi: 7
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
16. India
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
17. Uni Emirat Arab
Terinfeksi: 8
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
18. Italia
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
19. Inggris
Terinfeksi: 9
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
20. Rusia
Terinfeksi: 2
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 2
21. Filipina
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 2
22. Nepal
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
23. Kamboja
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
24. Srilanka
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
25. Finlandia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
26. Swedia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
27. Spanyol
Terinfeksi: 2
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
28. Belgia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
Total keseluruhan, ada 60.407 kasus, 1.371 orang yang meninggal, dan 6.242 orang sembuh dari virus corona.
Corona di Diamod Princess
Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 di atas kapal pesiar Diamond Princess terus meningkat.
Hal ini membuat kapal pesiar tersebut menjadi lokasi penyebaran virus terbesar di luar China.
Kapal pesiar megah ini diketahui telah berlabuh di Yokohama, Jepang.
Baru-baru ini, ada 44 suspect yang teridentifikasi pada Kamis (13/2/2020).
Sehingga, kini total seluruh korban yang sudah terpapar virus ini sebanyak 218 jiwa.
Dikutip dari Time.com, angka ini dinilai menjadi penyumbang lebih dari sepertiga dari semua kasus virus corona yang ada di luar daratan China.
Hampir 6 persen dari 3.711 penumpang dan kru kapal sekarang terinfeksi.
Fakta ini menjadikan kapal pesiar yang memiliki tinggi 958 kaki ini, menjadi lokasi dengan tingkat infeksi virus corona tertinggi di dunia.
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dimana COVID-19 bermula saja, diyakini hanya memiliki tingkat infeksi sebesar 0.3 persen.
Wuhan sendiri memiliki sekitar 33.000 korban virus corona, dengan 11 juta populasi.
Pakar kesehatan mengatakan, Diamond Princess memiliki risiko penyebaran sangat besar lantaran ruangnya terbatas.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, lingkungan yang terkotak-kotak seperti pada kapal pesiar ini justru memfasilitasi penyebaran virus.
Bahkan, virus mematikan ini bisa dengan mudah tersebar melalui tetesan air atau permukaan benda yang sudah terkontaminasi.
Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal.
Menurut Pakar Penyakit Influenza Universitas Hong Kong, Hui-ling Yen, penyebaran virus melalui kapal pesiar justru lebih mudah.
Apalagi, para penumpang ini sudah lama di dalam kapal bahkan jauh sebelum ada indikasi virus corona.
Bepergian dengan transportasi air seperti ini, lebih beresiko tinggi dibanding dengan menggunakan pesawat atau kereta api.
"Jika di dalam pesawat ada seorang suspect, bisa jadi hanya satu orang yang tertular."
"Anda masih memiliki kesempatan menghindarinya karena ada durasi penerbangan."
"Sedangkan, di kapal pesiar satu orang bisa menginfeksi orang lain, lalu dia menginfeksi lainnya lagi seperti itu terus," jelasnya.
"Anda bisa mengalami penularan bertahap," tambahnya.
Kapal pesiar Diamond Princess ingin berlabuh di dermaga Yokohama kemarin (6/2/2020) pagi sekitar jam 08:15 waktu Jepang.
Beberapa hari ini terlihat peningkatan eksponensial pada proses karantina ini.
"Beberapa hari ini seharusnya menjadi puncaknya."
"Banyak literatur tentang virus mengatakan, rata-rata masa inkubasi adalah sekitar 5 hari."
"Jika karantina ini berfungsi, harusnya kita melihat penurunan," beber Yen.
Menurut Japan Times, 29 dari 44 orang yang terinfeksi virus corona berasal dari Jepang.
Sementara, 15 orang lainnya berasal dari negara-negara di luar Jepang.
Kapal pesiar Diamond Princess ingin berlabuh di dermaga Yokohama kemarin (6/2/2020) pagi sekitar jam 08:15 waktu Jepang.
Satu awak kapal diketahui terinfeksi juga.
Mayoritas korban yang baru dikonfirmasi ini adalah lansia.
Karantina di atas kapal Diamond Princess ini sudah setengah jalan berlangsung.
Seperti diberitakan sebelumnya, karantina dimulai pada Rabu (5/2/2020), saat ada satu penumpang dari Hong Kong dinyatakan positif terpapar Covid-19 .
Karantina ini berlangsung selama 14 hari, jadi akan berakhir pada Rabu (19/2/2020).
Sampai saat ini, penumpang di dalam kapal beraktivitas dengan segala keterbatasan yang ada.
Mereka hanya diberi ruang pada kabin-kabin kamarnya.
Aktivitas yang berarti hanyalah, saat kru kapal mengantarkan makanan tiga kali sehari.
Sejak akhir pekan ini, mereka mulai diizinkan keluar ke geladak terbuka.
Kendati demikian, mereka diberi waktu masing-masing maksimal sekitar satu jam untuk sekedar menghirup udara bebas.
Itu pun, mereka harus selalu menggunakan masker, dan berdiri dengan jarak sekitar 2 meter antara satu orang dengan lainnya.
Sumber: tribunnews
10Berita - Update informasi terbaru pasien wabah virus corona atau Covid-19 per Jumat (14/2/2020) pagi.
Sejak mewabahnya virus hingga kini ada 60.407 kasus dan 1.371 orang yang meninggal.
Sementara itu, 6.242 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
Berikut ini rincian kasus, negara, dan jumlah orang yang meninggal serta sembuh dari virus corona, dilansir Tribunnews dari thewuhanvirus.com pada Jumat (14/2/2020) pagi, hingga pukul 07.00 WIB.
1. China
Terinfeksi: 59.822
Meninggal dunia: 1.368
Sembuh: 6.165
2. Jepang
Terinfeksi: 251
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 4
3. Singapura
Terinfeksi: 58
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 15
4. Thailand
Terinfeksi: 33
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 10
5. Hong Kong
Terinfeksi: 53
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 1
6. Korea Selatan
Terinfeksi: 28
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 7
7. Taiwan
Terinfeksi: 18
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
8. Jerman
Terinfeksi: 16
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
9. Amerika Serikat
Terinfeksi: 15
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
10. Australia
Terinfeksi: 15
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 8
11. Macau
Terinfeksi: 10
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
12. Vietnam
Terinfeksi: 16
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 7
13. Malaysia
Terinfeksi: 18
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 3
14. Perancis
Terinfeksi: 11
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 2
15. Kanada
Terinfeksi: 7
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
16. India
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
17. Uni Emirat Arab
Terinfeksi: 8
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
18. Italia
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
19. Inggris
Terinfeksi: 9
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
20. Rusia
Terinfeksi: 2
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 2
21. Filipina
Terinfeksi: 3
Meninggal dunia: 1
Sembuh: 2
22. Nepal
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
23. Kamboja
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
24. Srilanka
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
25. Finlandia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 1
26. Swedia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
27. Spanyol
Terinfeksi: 2
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
28. Belgia
Terinfeksi: 1
Meninggal dunia: 0
Sembuh: 0
Total keseluruhan, ada 60.407 kasus, 1.371 orang yang meninggal, dan 6.242 orang sembuh dari virus corona.
Corona di Diamod Princess
Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 di atas kapal pesiar Diamond Princess terus meningkat.
Hal ini membuat kapal pesiar tersebut menjadi lokasi penyebaran virus terbesar di luar China.
Kapal pesiar megah ini diketahui telah berlabuh di Yokohama, Jepang.
Baru-baru ini, ada 44 suspect yang teridentifikasi pada Kamis (13/2/2020).
Sehingga, kini total seluruh korban yang sudah terpapar virus ini sebanyak 218 jiwa.
Dikutip dari Time.com, angka ini dinilai menjadi penyumbang lebih dari sepertiga dari semua kasus virus corona yang ada di luar daratan China.
Hampir 6 persen dari 3.711 penumpang dan kru kapal sekarang terinfeksi.
Fakta ini menjadikan kapal pesiar yang memiliki tinggi 958 kaki ini, menjadi lokasi dengan tingkat infeksi virus corona tertinggi di dunia.
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dimana COVID-19 bermula saja, diyakini hanya memiliki tingkat infeksi sebesar 0.3 persen.
Wuhan sendiri memiliki sekitar 33.000 korban virus corona, dengan 11 juta populasi.
Pakar kesehatan mengatakan, Diamond Princess memiliki risiko penyebaran sangat besar lantaran ruangnya terbatas.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, lingkungan yang terkotak-kotak seperti pada kapal pesiar ini justru memfasilitasi penyebaran virus.
Bahkan, virus mematikan ini bisa dengan mudah tersebar melalui tetesan air atau permukaan benda yang sudah terkontaminasi.
Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal.
Menurut Pakar Penyakit Influenza Universitas Hong Kong, Hui-ling Yen, penyebaran virus melalui kapal pesiar justru lebih mudah.
Apalagi, para penumpang ini sudah lama di dalam kapal bahkan jauh sebelum ada indikasi virus corona.
Bepergian dengan transportasi air seperti ini, lebih beresiko tinggi dibanding dengan menggunakan pesawat atau kereta api.
"Jika di dalam pesawat ada seorang suspect, bisa jadi hanya satu orang yang tertular."
"Anda masih memiliki kesempatan menghindarinya karena ada durasi penerbangan."
"Sedangkan, di kapal pesiar satu orang bisa menginfeksi orang lain, lalu dia menginfeksi lainnya lagi seperti itu terus," jelasnya.
"Anda bisa mengalami penularan bertahap," tambahnya.
Kapal pesiar Diamond Princess ingin berlabuh di dermaga Yokohama kemarin (6/2/2020) pagi sekitar jam 08:15 waktu Jepang.
Beberapa hari ini terlihat peningkatan eksponensial pada proses karantina ini.
"Beberapa hari ini seharusnya menjadi puncaknya."
"Banyak literatur tentang virus mengatakan, rata-rata masa inkubasi adalah sekitar 5 hari."
"Jika karantina ini berfungsi, harusnya kita melihat penurunan," beber Yen.
Menurut Japan Times, 29 dari 44 orang yang terinfeksi virus corona berasal dari Jepang.
Sementara, 15 orang lainnya berasal dari negara-negara di luar Jepang.
Kapal pesiar Diamond Princess ingin berlabuh di dermaga Yokohama kemarin (6/2/2020) pagi sekitar jam 08:15 waktu Jepang.
Satu awak kapal diketahui terinfeksi juga.
Mayoritas korban yang baru dikonfirmasi ini adalah lansia.
Karantina di atas kapal Diamond Princess ini sudah setengah jalan berlangsung.
Seperti diberitakan sebelumnya, karantina dimulai pada Rabu (5/2/2020), saat ada satu penumpang dari Hong Kong dinyatakan positif terpapar Covid-19 .
Karantina ini berlangsung selama 14 hari, jadi akan berakhir pada Rabu (19/2/2020).
Sampai saat ini, penumpang di dalam kapal beraktivitas dengan segala keterbatasan yang ada.
Mereka hanya diberi ruang pada kabin-kabin kamarnya.
Aktivitas yang berarti hanyalah, saat kru kapal mengantarkan makanan tiga kali sehari.
Sejak akhir pekan ini, mereka mulai diizinkan keluar ke geladak terbuka.
Kendati demikian, mereka diberi waktu masing-masing maksimal sekitar satu jam untuk sekedar menghirup udara bebas.
Itu pun, mereka harus selalu menggunakan masker, dan berdiri dengan jarak sekitar 2 meter antara satu orang dengan lainnya.
Sumber: tribunnews