OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 09 April 2020

Alasan Kenapa Bukan Raja Saudi yang Menjaga Kunci Ka'bah, Ternyata Ada Kisah Mengharukan

Alasan Kenapa Bukan Raja Saudi yang Menjaga Kunci Ka'bah, Ternyata Ada Kisah Mengharukan



10Berita,Selama lebih dari 16 abad, sebelum Islam lahir ke dunia, cucu-cucu Qusai bin Kilab bin Murrah telah mengkhususkan diri dalam merawat Ka'bah, termasuk menjaga kuncinya. Salah satu cabang keluarga bin Murrah adalah suku al-Shaiba yang diberi wewenang khusus terhadap situs-situs suci,

Bani Shaiba atau putra-putra Shaiba adalah suku yang memegang kunci Ka'bah saat ini. Mereka bertanggung jawab atas 'Sudnah' Ka'bah yang berarti perawatan lengkap termasuk membuka dan menutupnya, membersihkan dan mencucinya, dan merawat Kiswah (kain penutup Ka'bah).

Kunci Ka’bah disimpan bersama keluarga Shaibi selama lebih dari satu abad. Kunci ini tidak dimiliki oleh pemerintah Saudi karena Allah telah memilih siapa yang berhak memegang kunci Ka’bah bertahun-tahun yang lalu.


Pada tahun ke-8 H saat kaum muslimin menaklukkan Mekah, Nabi Muhammad saw bermaksud memasuki Ka’bah, namun pintunya terkunci. Masyarakat di sana melihatnya, dan memberitahukan kepada Nabi bahwa kuncinya ada bersama Utsman Ibn Talha, yang bersembunyi di atas Ka’bah.

Ketika Ali ra mengetahui hal itu, ia kemudian meminta kunci itu dari Utsman bin Talha, namun dia menolak menyerahkannya. Kemudian Ali menyambar kunci itu, dan membuka pintu gerbang Ka’bah untuk Nabi. Nabi saw kemudian masuk dan melakukan shalat di dalam Ka'bah. Pada saat itu Malaikat Jibril datang dengan membawa wahyu.


Seketika itu juga Nabi saw memerintahkan kepada Ali ra untuk mengembalikan kunci Ka'bah kepada Utsman Ibn Talha dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Utsman Ibn Talha begitu terkejut mengetahui Ali ra yang mengembalikan kunci Ka'bah setelah direbutnya secara paksa.

Kemudian, Ali ra menjelaskan bahwa itu adalah perintah Allah Azza Wa Jalla yang menginginkan Utsman bin Talhah untuk terus memegang kunci Ka'bah.

Pada saat itu, Utsman Ibn Talha membaca dua kalimat syahadat.

Utsman Ibnu Talha menerima Islam. Jibril datang sekali lagi dengan sebuah pesan dari Allah Azza Wa Jalla bahwa kunci Ka’bah akan tetap bersama keluarga Utsman Ibn Talha sampai hari penghakiman. Kemudian, Utsman Ibn Talha ra menjadi salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad saw.

Bagian dalam Ka'bah dicuci dua kali setahun pada tanggal pertama bulan Sya'ban dan tanggal 15 Muharram dalam kalender Islam. Proses pembersihan dilakukan setelah shalat Subuh, di mana hanya pembersihannya hanya menggunakan air Zamzam dan air mawar.


Referensi pihak ketiga
Kunci Ka'bah terbuat dari logam dan panjangnya 35 sentimeter. Kunci itu diubah dan diperbaiki beberapa kali. Saat ini, kunci Ka'bah terbuat dari nikel yang dilapisi dengan emas 18 karat. Sebuah museum di Turki memiliki 48 kunci Ka'bah sejak era Ottoman, sementara di Arab Saudi ada dua replika kunci yang terbuat dari emas murni.

Sumber:

www.bengkulutoday.com/tidak-di-miliki-kerajaan-saudi-inilah-pemegang-kunci-kabah