OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 01 April 2020

Corona Tanda Kebesaran Allah, 5 Tanda Akhir Zaman Sudah Dekat?

Corona Tanda Kebesaran Allah, 5 Tanda Akhir Zaman Sudah Dekat?



Referensi pihak ketiga
10Berita,Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWT yang diturunkan ke bumi untuk menjadi khalifah di dunia dengan sempurna, yakni memiliki Akal, Perasaan dan Nafsu. Sedangkan Allah adalah Dzat yang Maha Segala bagi manusia dan makhluk ciptaan-Nya.

Virus corona atau Covid-19 muncul beberapa pekan terakhir namun sudah merenggut ribuan nyawa manusia dan menyebar ke seluruh dunia. Hal ini membuat seluruh umat manusia merasa ketakutan akan musibah yang terjadi. Corona virus bisa menjadi sebuah ujian untuk mengingat akan dosa namun bisa juga menjadi azab bagi manusia karena telah melanggar aturan yang diberikan oleh Allah SWT. Manusia seakan lupa bahwa mereka hanyalah sebuah ciptaan yang harus menjaga satu sama lain dan tidak menuruti hawa nafsunya.

Dilansir dari indopolitika.com, Selasa (31/03/20) Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan dinyatakan oleh al-Hafizh al-Haitsami dalam kitab Majma’ az-Zawa’id sebagai hadits yang shalih lil ‘amal bihi (layak dipedomani), bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan kepada kita bahwa apabila umat manusia melakukan lima hal, maka mereka akan dihukum dengan lima hal. Dan kelima perbuatan itu adalah tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat.

Pertama, jika suatu kaum terang-terangan berzina maka akan menjalar berbagai wabah dan penyakit yang tidak diketahui sebelumnya di kalangan mereka. Apa yang diucapkan oleh Baginda Nabi tersebut saat ini telah benar-benar terjadi. Perzinaan marak di mana-mana, hamil di luar nikah telah menjadi hal yang biasa di masyarakat, pergaulan bebas yang berujung pada hubungan layaknya suami istri dapat disaksikan di berbagai tempat, kumpul kebo dan pacaran seakan menjadi tren di masyarakat.

Bahkan kadang perzinaan itu direkam dan disebar melalui medsos dan internet. Akibat dari itu semua sebagaimana disinyalir oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, merebaklah virus, wabah dan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya, dan sebagiannya sampai detik ini belum ditemukan obatnya, seperti virus HIV, flu burung, flu babi, dan—yang terbaru—virus corona.

Kedua, jika suatu kaum telah mengurangi timbangan, ukuran dan berbuat curang dalam jual beli, maka mereka akan diazab dengan kemarau berkepanjangan, melambung tingginya harga kebutuhan pokok, dan kezaliman para penguasa. Hal ini juga sudah terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Pada masa sekarang, sulit sekali kita menemukan pedagang yang jujur, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang yang jujur akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama para nabi, para wali yang berderajat tinggi dan orang-orang yang mati syahid” (HR at-Tirmidzi).

Ketiga, jika suatu kaum tidak mau berzakat, maka langit akan berhenti meneteskan air hujan untuk mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan di sebuah hadist yakni, seandainya bukan karena binatang-binatang, maka Allah tidak akan menurunkan air hujan sama sekali kepada mereka. Sebagaimana kita ketahui bahwasanya membayar zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal, hukumnya adalah wajib bagi yang mampu. Ketidakmauan membayar zakat bagi orang mampu adalah dosa besar yang akan menjadi sebab murka Allah subhanahu wa ta’ala.

Keempat, jika suatu kaum meninggalkan perintah Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan larangan Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan menjadikan mereka dikalahkan dan dikuasai oleh musuh-musuh mereka dari luar kalangan mereka, lalu musuh-musuh itu akan mengambil paksa apa yang mereka miliki, harta mereka bahkan tanah air mereka.

Memegang teguh aqidah dan ajaran Islam adalah sebuah kekuatan dahsyat yang tidak akan terkalahkan oleh apapun sebagaimana dibuktikan oleh umat Islam pada masa-masa kejayaan mereka. Sebaliknya, menjauh dari nilai-nilai keislaman dan banyak berbuat maksiat adalah kelemahan yang membuat musuh-musuh Islam dengan mudah mengalahkan mereka. Sayyidina Umar radliyallahu ‘anhu menegaskan: “Sesungguhnya kita dulu (sebelum masuk Islam) adalah kaum yang paling hina, lalu Allah memuliakan kita dengan Islam, maka jika kita ingin mencari kemuliaan dengan selain Islam, maka kita akan kembali dihinakan oleh-Nya.” (HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Kelima, jika suatu kaum, penguasa dan pemimpin mereka tidak lagi memerintah dengan adil sesuai petunjuk Al-Qur’an dan lebih menuruti hawa nafsu mereka, maka Allah akan menjadikan kaum tersebut saling bertengkar, saling berperang dan saling menyerang, sehingga mereka binasa bukan karena serangan musuh dari luar, tapi karena perang saudara sesama mereka sendiri.
Sumber:ZeroNews