OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 03 April 2020

Dr. Warsito: JAM BERAPA YANG TEPAT UNTUK BERJEMUR MATAHARI terkait COVID-19?

Dr. Warsito: JAM BERAPA YANG TEPAT UNTUK BERJEMUR MATAHARI terkait COVID-19?


10Berita - Dr. Warsito Purwo Taruno, penemu Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) menyampaikan tentang jam berapa untuk berjemur matahari dalam rangka mencegah/memgatasi virus covid-19.

 Selama ini terjadi kontroversi, sebenarnya jam berapa yang tepat untuk berjemur sinar matahari dalam rangka mencegah/mengatasi viurs covid-19.

 Pendapat Dr. Warsito ini paling mantab. Simak:

JAM BERAPA YANG TEPAT UNTUK BERJEMUR?

 Cara menghitung panjang gelombang yang tepat untuk mematikan virus corona.
 Berdasarkan persamaan resonansi gelombang elektromagnetik seperti terlampir, panjang gelombang yang tepat bisa berinteraksi dengan protein dan virus (kumpulan protein) untuk mematikan virus adalah sbb:

 Dengan ukuran virus: 60-140 nm (1 nm = 1/milyar m), panjang gelombang yang pas berada pada 380~880 nm, bertepatan dengan panjang gelombang UV-A dan seluruh cahaya nampak.

 Jadi untuk mematikan virus corona tak memerlukan UV-B (UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari UVA, lebih kuat, berguna untuk membantu produksi vit D), maupun UV-C (UV yang panjang gelombangnya paling pendek, paling kuat).

 UV-A: Bisa didapat jam berapa saja selama ada sinar matahari.
 UV-B: Bisa didapat dari sumber sinar matahari jam 10-12 siang.
 UV-C: Bisa menghancurkan protein/RNA virus dalam sekejap, beresiko menyebabkan kanker kulit; tetapi UV-C hanya didapat dari sinar matahari di daerah kutub yang ada ozone hole, tidak terjadi di daerah dekat katulistiwa karena tersaring oleh atmosfer bumi;  UV-C sering dibangkitkan dengan lampu UV untuk melakukan sterilisasi air minum.

 Jadi jam berapa baiknya berjemur untuk mematikan virus (untuk daerah katulistiwa)? Jawabnya: Jam berapa saja selama sinar matahari ada.

(Dr. Warsito Purwo Taruno)

 *Sumber: fb Dr. Warsito Purwo Taruno (2/4/2020)