OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 11 Juni 2020

Apa yang Gak Disuka dari Luhut?

Apa yang Gak Disuka dari Luhut?




Apa yang gak disuka dari Luhut?

Gak suka BUKAN pada Personalnya, melainkan dengan cara kerja dia yang kita anggap terlalu menguasai semua sektor tapi kebijakannya gak berpihak pada rakyat.

Saat dia melakukan undangan secara menantang para kritikus, jujur saya tepuk tangan atas cara dia menyikapi segala kritik pada pemerintah. Dia menyediakan waktu dan tempat untuk berdebat dan berdiskusi mengenai tema yang sedang panas.

Budaya bertemu dan berhadapan ini mengisyaratkan ada KEJANTANAN yang ia tunjukkan. Kita boleh gak suka atas cara dia bekerja, namun untuk tantangan yang dia berikan..boleh kita beri apresiasi si Luhut.

Selama ini dia udah sering menantang begini, namun belum menemukan pihak yang menerima ajakannya. Sekarang, saat topiknya adalah soal ekonomi dan kebijakan hutang pemerintah, Luhut Mendapatkan jawaban dr tantangannya.

Bukan orang sembarangan yang menerima, tapi orang yang sudah berkecimpung dipemerintahan dan mengetahui seluk beluk kebijakan ekonomi pemerintah secara ngelotok.

Rizal Ramli bersedia maju dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Ini bukan perkelahian fisik, melainkan perkelahian pemikiran yang akan mempengaruhi rakyat dalam memandang kebijakan pemerintah. Jika Luhut dan Sri Mulyani mampu memberikan penjelasan yang masuk akal, maka rakyat akan memandang mereka lah yang benar.

Sebaliknya, jika RR yang dianggap benar dan pernyataannya bisa diterima logika, pemerintah harus menahan malu karena rakyat akan kembali menuding pemerintah lebih liar lagi.

Kutipan dari RR ini bagus banget..

"Tidak ada ruang personal bagi kebijakan publik. Yang personal dibuang jauh".



Pertarungan ini bukan berlandaskan kebencian pada sosok Luhut. Melainkan berlandaskan kebijakan yang diambil Luhut bersama Tim Ekonominya. Dimana RR menilai disitulah pangkal masalah negara ini.

Seru ini. Andai saya di Jakarta dan acaranya open publik, pengen duduk paling depan biar bisa mendengar penyampaian mereka. Belajar agar bisa ikut memahami.

(SB)