OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 15 Juni 2020

Busyro Muqoddas Nilai Rezim Jokowi Tak Layak Lagi Disebut Era Reformasi, tapi Neo Otoritarianisme

Busyro Muqoddas Nilai Rezim Jokowi Tak Layak Lagi Disebut Era Reformasi, tapi Neo Otoritarianisme





10Berita,Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas menyebut Indonesia menerapkan sistem otoritarianisme gaya baru sejak periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sistem tersebut tercermin dari beberapa hal.

Salah satunya, politisasi TNI dan Polri yang dilakukan Pemerintahan Presiden Jokowi. Mantan pimpinan KPK itu mengatakan reformasi sebenarnya telah berhasil membersihkan praktik Orde Baru yang melegalkan dwifungsi ABRI.

Namun praktik itu kembali dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun belakangan. "Dulu TNI sudah berhasil dibersihkan dari dwifungsi, sekarang multifungsi dilakukan oleh Polri. Ada beberapa pejabat polisi yang menjabat BIN dan sebagainya. Mantan polisi jadi pejabat Pramuka, PSSI, Bulog," ucapnya dalam webinar 'Mimbar Bebas Demokrasi Melawan Oligarki', Minggu (14/6).

Karena masalah itulah, Busyro menyebut rezim Jokowi sekarang ini tidak layak lagi disebut dengan era reformasi. Sebab di era Jokowi sejumlah gejala otoritarianisme di era Orde Baru kembali mengemuka.

"(Tahun) 2015 itu awal tahun pertama hasil pemilu yang dimenangi oleh Presiden Joko Widodo. Apa yang terjadi sampai sekarang? Itu adalah bentuk otoritarianisme gaya baru atau neoauthoritarianism," kata Busyro.

Busyro menyampaikan praktik otoritarianisme yang subur kembali di era pemerintahan sekarang ini diharapkan tidak membuat semua elemen tidak kendur.

"Masak sih kita lelah? Orang-orang koruptor politik, koruptor ekonomi, koruptor hukum, koruptor aparat penegak hukum tidak pernah lelah, mereka sehat, masa kita yang lemah," kata Busyro. [cnnindonesia]


Related Posts:

  • Perlawanan dan Surat Wasiat Prabowo Perlawanan dan Surat Wasiat Prabowo  Oleh : Hersubeno Arief10Berita - Prabowo Subianto membuat pernyataan dan keputusan politik menggetarkan.Menyikapi temuan berbagai kecurangan pelaksanaan Pilpres 2019, dia men… Read More
  • Catatan Joko Intarto: KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING Catatan Joko Intarto: KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING Oleh: Joko Intarto(Wartawan senior)Saya punya beberapa akun menggunakan database email. Berarti saya punya server dan storage … Read More
  • Siapa Memenangi Pilpres 2019? Siapa Memenangi Pilpres 2019?  Oleh Arip Musthopa Ketum PB HMI 2008-201010Berira- Umi, demikian saya biasa memanggil Ibu saya, pernah bertanya tentang hal ini. Umi nampak bingung dengan adanya ragam berita tenta… Read More
  • Wartawan Senior: Mimpi Buruk Demokrasi? Wartawan Senior: Mimpi Buruk Demokrasi? 10Berita, Pemilu serentak 2019 yang memanggul komplikasi pengadministrasian yang teramat ruwet, boleh disebut sebagai sebuah tindakan nekat nasional. Pencoblosan bersamaan dalam… Read More
  • Untukmu Saudaraku Para Wartawan: Di Mana Hatimu? Untukmu Saudaraku Para Wartawan: Di Mana Hatimu? 10Berita, BISMILLAHIRROHMANNIRROHIM.Saudaraku, para wartawan Indonesia, di mana saja engkau berada. Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan hidup hingga hari ini. Di… Read More