OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 16 Juni 2020

Daripada Pertamina Diswastakan, Dosen ITS Sarankan Kementrian BUMN Dibubarkan Saja

Daripada Pertamina Diswastakan, Dosen ITS Sarankan Kementrian BUMN Dibubarkan Saja



Mukhtasor, Pengamat Energi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya

10Berita – Belum lama beredar berita Menteri BUMN Erick Thohir memberi target kepada Direksi Pertamina yang baru diangkat agar melakukan IPO sub-holding Pertamina untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

Menanggapi hal ini, Guru Besar ITS, Prof. Mukhtasor, mengingatkan agar Menteri BUMN berorientasi untuk menyelesaikan masalah, bukan memicu masalah baru.

Dalam konteks transparansi dan akuntabilitas BUMN, Mukhtasor menunjukkan pengalaman Kementrian BUMN yang gagal menggunakan instumen IPO atau swastanisasi.

“Apakah Erick Thohir sudah lupa? Garuda sejak lama sudah IPO. Tapi toh skandal rekayasa laporan keuangan dan penyelundupan juga masih bisa terjadi. Janganlah justru swastanisasi dijadikan solusi buat BUMN Energi yang merupakan cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak. Itu tidak konstitusional,” kata Mukhtasor yang pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Energi Nasional (2009-2014) ini menekankan.

“Maka kalau anak usaha Pertamina atau sub-holding atau apapun istilahnya akan dijual ke swasta, janganlah menggunakan lagi-lagi alasan transparansi dan akuntabilitas. Lantas apa alasan yang sebenarnya? Apakah misalnya karena grup pengusaha swasta atau para mafia sudah mengincar saham di anak usaha atau sub-holding Pertamina atau karena apa?,” demikian disampaikan pria yang pernah bekerja sebagai Penasehat Ahli untuk Direktur Utama Pertamina 2015-2016 ini.


Mukhtasor menilai langkah Kementrian BUMN dalam swastanisasi Pertamina ini sangat sistematis. Diawali dengan restrukturisasi, membuat holding dan sub-holding. Selanjutnya menjual saham sub-holding tersebut ke swasta.

“Kita ingat pada 2014 Capres Jokowi pernah janji akan membeli kembali BUMN Indosat dan itu tidak terlaksana. Lalu saat ini justru akan menjual BUMN yang lain, apakah ini tidak terbalik-balik?” Mukhtasor menegaskan.

Dalam upaya perbaikan BUMN, Mukhtasor sepakat bahwa soal transparansi dan akuntabilitas harus diperbaiki. Untuk itu dia mengajukan solusinya.

“Jika Erick Thohir berasumsi bahwa transparansi dan akuntabilitas itu artinya harus melibatkan fihak swasa di BUMN, sesungguhnya Kementrian BUMN perlu lebih dulu memberi contoh. Kementrian BUMN harus terbuka dan bertanggungjawab atas sumber persoalan yang terjadi di BUMN, mulai peran para mafia, menggunungnya kerugian, buruknya tatakelola dan sebagainya,” tegasnya lagi.

Untuk itu, kata Mukhtasor bagaimana kalau Kementrian BUMN lebih dulu dibubarkan? Lalu pengelolaan BUMN dilakukan oleh lembaga independen dibawah Presiden dan diisi oleh unsur-unsur yang kredibel dari wakil masyarakat, kalangan profesional, pakar tatakelola bisnis, akademisi atau pakar yang mengerti politik perekonomian menurut pasal 33 UUD 1945 dan wakil Pemerintah atau kementrian terkait. Itu lebih penting untuk transparansi dan akuntabilitas.

“Itu juga lebih relevan mengingat sumber masalah paling berat bagi BUMN itu justru ketika masalah itu datangnya dari Kementrian BUMN itu sendiri. Misalnya, tatakelola yang buruk di Kementrian BUMN yang ditandai dengan sebentar-sebentar bongkar pasang direksi Pertamina.” demikian Mukhtasor mengakhiri.

Sumber:Aktual

Related Posts:

  • "BISNIS KEHORMATAN" "BISNIS KEHORMATAN" "BISNIS KEHORMATAN" Oleh: Anis Matta, Lc Menegakkan wajah dan mempertahankan kehormatan pribadi di atas kemiskinan yang panjang, bukanlah perkara gampang. Tapi bertahan dalam kemiskinan yang panjang di te… Read More
  • Presidium Alumni 212: Rezim Jokowi Tak Ramah dengan Umat Islam Presidium Alumni 212: Rezim Jokowi Tak Ramah dengan Umat Islam10Berita, Jakarta – Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Ma’arif, mengeluhkan perkembangan kehidupan nasional saat ini. Menurutnya, pemerintahan Jokowi saat ini tida… Read More
  • Alumni 212: Tak Boleh Ada Rekonsiliasi untuk PKI Alumni 212: Tak Boleh Ada Rekonsiliasi untuk PKI 10Berita~JAKARTA – Presidium Alumni 212, Slamet Maarif mengatakan Aksi 299 yang digelar Jumat (29/9/2017) kemarin merupakan upaya untuk mengingatkan pemerintah dan aparat berw… Read More
  • Diterima Pimpinan DPR, Delegasi Aksi 299 Akan Serahkan ‘Petisi 1.000 Ormas’ Diterima Pimpinan DPR, Delegasi Aksi 299 Akan Serahkan ‘Petisi 1.000 Ormas’ Delegasi Aksi 299 diterima pimpinan DPR untuk menyampaikan aspirasi terkait penolakan Perppu Ormas dan perlawanan terhadap kebangkitan P… Read More
  • DOKTRINASI Film G30S/PKI DOKTRINASI Film G30S/PKI Doktrinasi Film G30S/PKI Oleh: Herriy Cahyadi (Alumni UI, S3 İstanbul Üniversitesi) Berkali-kali saya menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, saya memang merasa terdoktrinasi. Tapi… Read More