OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 27 Juni 2020

Misteri Kalender 1964 dan Pidato DN Aidit Ungkap Revolusi PKI Meng-Indonesia-kan Marxisme-Leninisme

Misteri Kalender 1964 dan Pidato DN Aidit Ungkap Revolusi PKI Meng-Indonesia-kan Marxisme-Leninisme



10Berita - Misteri kalender 1964 sedikit demi sedikit mengungkap isu paling santer tahun ini tentang kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ketika itu, DN Aidit selaku tokoh PKI dihadapan AURI berpidato soal revolusi Indonesia yang berlahan mulai menganut sistem campuran yang melibatkan tiga perbedaan dengan penyusupan paham edeologi komunis.

Berikut petikan pidato DN Aidit tahun 1964:

Revolusi Agustus 1943, meskipun merupakan revolusi yang tuntutan-tuntutannya belum selesai, telah memberi pelajaran-pelajaran penting kepada Rakyat Indonesia telah menunjukkan bahwa adalah sangat penting bagi kita untuk mengenal baik sifat masyarakat Indonesia agar mengenal baik pula soal-soal pokok revolusi Indonesia.

Yaitu sasaran-sasaran revolusi, tugas-tugas revolusi, kekuatan-kekuatan revolusi dan kekuatan- pendorong revolusi, sifat revolusi dan perspektif atau hari depan revolusi Indonesia. Begitu banyak pelajaran yang diberikannya.

Sungguh benarlah ucapan Lenin, bahwa "setiap bulan dari masa sedemikian adalah sama dengan seluruh tahun perkembangan 'damai', konstitusional".

Revolusi Agustus '45 juga' memberi petunjuk tentang mutlak perlunya front persatuan nasional yang berbasiskan persekutuan buruh dan tani dan yang dipelopori oleh kelas buruh, tentang mutlak perlunya Partai Marxis-Leninis, yaitu yang erat berhubungan dengan massa, tersebar di seluruh negeri dan terkonsolidasi di lapangan organisasi politik dan ideologi, dan bahwa dalam revolusi perjuangan bersenjata Rakyat adalah bentuk perjuangan yang terpenting dalam mengalahkan imperialisme dan kaum kontra-revolusioner.


Salah satu pelajaran yang terpenting dari revolusi Agustus ialah bahwa jika revolusi nasional dan demokratis di Indonesia hendak mencapai kemenangan, maka PKI harus mampu memadukan kebenaran umum Marxisme-Leninisme dengan praktek kongkrit revolusi Indonesia,PKI harus meng-Indonesia-kan Marxisme-Leninisme.

Proses meng-Indonesia-kan Marxisme-Leninisme sudah berjalan sejak PKI berdiri (1920), dan bahkan sejak ISDV (1914), tetapi pemahkotaannya baru dalam tahun 1954 (Kongres Nasional ke-V PKI ) dan proses ini masih berjalan terus.

Dengan meng-Indonesia-kan Marxisme-Leninisme, kelas buruh dan Rakyat pekerja Indonesia mendapat senjata ampuh di tangan dalam perjuangannya untuk Indonesia yang merdeka penuh dan demokratis melawan imperialisme dan sisa-sisa feodalisme sebagai landasan untuk menuju ke Sosialisme.

Dalam bukunya"The National-Liberation Movement in the East",W.I. Lenin juga pernah menekankan di hadapan para Komunis negeri-negeri Timur, bahwa mereka dengan bersandarkan teori dan praktek umum Komunisme ,harus menyesuaikan pada syarat-syarat khusus yang tidak ada di negeri-negeri Eropa dan harus cakap menerapkan teori dan praktek itu pada syarat-syarat di mana jumlah yang sangat terbanyak dan penduduk adalah kaum tani.

"Kaum Komunis di negeri-negeri Timur, demikian Lenin selanjutnya, harus "menerjemahkan ajaran Komunis yang sejati ke dalam bahasa tiap-tiap rakyat".

Ini tidak mempunyai arti lain, kecuali bahwa kaum Komunis Indonesia harus meng-Indonesia-kan Marxisme-Leninisme.

(ist) 

Sumber: RIAUBOOK.COM