10Berita – Teguran keras disampaikan Pangdam Brawijaya, Mayjen Widodo Iryansyah, kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan 2 kepada daerah lain di Surabaya Raya. Menurut Widodo, ketiga kepala daerah di Surabaya Raya kurang serius dalam menangani pandemik Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Widodo saat mengikuti rapat koordinasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Senin kemarin (8/6).
“Saya minta untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini jangan cuma pakai data, fakta, atau drama dan sebagainya. Mari kita real semuanya,” tegur Widodo.
Menanggapi teguran keras Pangdam Brawijaya terhadap Risma, mantan anggota Komisi Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, menunjukkan kekecewaannya kepada PDI Perjuangan yang menjadi parpol pengusung Walikota Surabaya tersebut.
Selama 10 tahun terakhir, menurut Pigai, PDIP hanya mencetak kader pembuat drama. Tanpa ada profesionalitas dan tak bisa menjadi pemimpin yang berwibawa.
“Saya tidak salahkan ibu Risma. Kecewa, PDIP 10 tahun pimpin hanya produksi kader pembuat drama. Tidak profesional & berwibawa,” ucap Natalius Pigai melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (10/6).
Pigai bahkan menegaskan, partai berlambang banteng moncong putih itu bukan parpol unggulan di wilayah Papua. Faktanya, dari 30 bupati di provinsi paling timur tersebut hanya 1 bupati yang berasal dari PDIP.
Itu sebabkan di Papua kader PDIP hanya 1 Bupati dari 30 Bupati. PDIP kami tidak pake & tidak laku,” tandasnya. (Rmol)