Zionis Penjajah berencana untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki. Rencana jahat itu disetujui oleh Netanyahu.
10Berita, Qatar Kembali menegaskan penolakan dan penentangannya terhadap rencana Zionis penjajah untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki. Qatar bertekad untuk melanjutkan dukungannya kepada rakyat Palestina.
“Kami menolak segala upaya untuk mencaplok tanah Palestina yang diduduki,” kata Menteri Luar Negeri Mohamed bin Abdulrahman Al-Thani dalam pertemuan virtual Komite Penghubung Ad-Hoc untuk mengkoordinasikan bantuan internasional kepada rakyat Palestina, Selasa (2/6/20) malam.
Zionis berencana mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki atas persetujuan Perdana Menteri penjajah Benjamin Netanyahu.
Rencana itu muncul sebagai bagian dari apa yang disebut “Kesepakatan Abad Ini” oleh Presiden AS Donald Trump yang diumumkan pada 28 Januari lalu. “Kesepakatan” sepihak versi Trump itu menyebut Yerusalem sebagai “ibu kota penjajah” dan mengakui kedaulatan Zionis atas sebagian besar Tepi Barat.
Rencana tersebut menyerukan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa rencana versi AS itu menyebut Zionis akan mencaplok 30%-40% wilayah Tepi Barat, termasuk semua Yerusalem Timur.
Menlu Qatar Mohamed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan Doha telah memberikan dukungan senilai $ 1,2 miliar kepada Palestina dalam delapan tahun terakhir.
“Dan kami akan melanjutkan dukungan kami tersebut kepada rakyat Palestina,” katanya.
Abdulrahman Al-Thani menyampaikan keprihatinan atas penurunan bantuan keuangan kepada Palestina karena merebaknya kasus Virus Corona.
“Tantangan ini semakin sulit karena langkah-langkah yang diambil oleh pencaplokan yang dilakukan Zionis,” katanya.
Didirikan pada 1993, Komite Penghubung Ad-hoc adalah badan bantuan internasional untuk mengkoordinasikan dukungan kepada Palestina. (mus)
Anadolu Agency, SALAM-ONLINE