OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 12 Juni 2020

'Saya Tidak ke Mana-mana Tapi Tertular Covid-19', Bukti Bahwa Mereka yang Tidak Bepergian Tetap Bisa Terinfeksi Virus Corona

'Saya Tidak ke Mana-mana Tapi Tertular Covid-19', Bukti Bahwa Mereka yang Tidak Bepergian Tetap Bisa Terinfeksi Virus Corona

Ilustrasi penanganan pasien virus corona.

10Berita - Ini kisah beberapa orang yang pernah dinyatakan positif virus corona (Covid-19) di Indonesia.

ASN berinisial A dan dan pegawai kontrak berinisial U bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Sebelumnya, ASN tersebut dikarantina di rumah pengawasan dan kediaman pribadinya sekitar satu bulan.

A tak tahu dari mana tertular Covid-19. Sebab, ia mengaku tak pernah keluar rumah.

Baca Juga: Pantas Surabaya Masuk Zona Merah Tua Covid-19, Ternyata Setiap 100.000 Populasinya, 107 di Antaranya Positif Virus Corona

"Saya termasuk tim yang mengolah dan membuat data informasi sebaran Covid-19."

"Saya enggak ke mana-mana, tapi tertular Covid-19," kata A saat ditemui di Kantor Bupati Probolinggo pada Rabu (10/6/2020).

A tak memiliki pengalaman buruk selama menjalani karantina.

Tetangga dan koleganya memberikan dukungan agar bisa melawan penyakit tersebut.

Baca Juga: Setelah Lockdown Dicabut, Kasus Virus Corona di Pakistan Langsung Melonjak Lebih dari 100.000, 'Kami Buka Negara Karena Pakistan Negara Miskin'

Ia pun sering mendapatkan kiriman makanan dari para kolega dan tetangganya.

"Alhamdulillah enggak ada tuh berita yang sampai ke kuping saya yang negatif."

"Mereka benar-benar support lahir batin selama saya dinyatakan positif swab lewat WhatsApp atau telepon," jelasnya.

Rekan kantor pun serupa.

Mereka terlihat biasa. A pun masih bekerja mengolah data sebaran Covid-19 setiap hari.

"Kuncinya jaga imunitas. Saya OTG (orang tanpa gejala)."

"Dikarantina di rumah pengawasan hanya tiga hari. Ikuti protokol kesehatan saja," kata A.  

Hal serupa juga dialami U, pegawai kontrak di Kantor Bupati Probolinggo.

Pria berusia 29 tahun itu berharap masyarakat memberikan dukungan penuh kepada pasien positif Covid-19.

Terutama keluarga dan tetangga.

 

Baca Juga: Dulu Dianggap Monster Karena Penampilannya yang 'Berbeda', Tak Disangka 20 Tahun Kemudian Kecantikan Gadis Ini Justru Banyak Dikagumi

Mereka memiliki peran penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien positif Covid-19.

"Keluarga, tetangga dan teman kerja memberikan dukungan moral."

"Sebab dukungan moral meningkatkan imun kita, kesehatan kita dan kepribadian kita, terutama di rumah," kata U saat berbincang dengan Kompas.com.

Sementara itu, Kepala Diskominfo, Statistik, dan Persandian Probolinggo Yulius Christian meminta masyarakat tidak memberikan stigma negatif kepada pasien Covid-19.

Pasien Covid-19, kata dia, bisa disembuhkan.

"Jangan sampai ada stigma negatif terhadap pengidap."

"Jauhi penyakitnya tapi jangan jauhi orangnya," tukas Yulius.

Yulius menceritakan, A dan U sebelumnya mengikuti rapid test virus corona baru atau Covid-19.

Ternyata mereka dinyatakan reaktif.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Indonesia Tempati Urutan ke-97 dari 100 Negara Teraman dari Covid-19 di Dunia!

Setelah itu, ASN dan pegawai kontrak di Kantor Bupati Probolinggo itu menjalani tes swab dan dinyatakan positif Covid-19.

Mereka pun menjalani karantina dan perawatan hingga dinyatakan sembuh.

Kini, keduanya baik A dan U sama-sama kembali masuk kantor dan telah bekerja seperti biasa di Kantor Bupati Probolinggo pada Senin (8/6/2020).

Mereka terlihat berinteraksi dengan pegawai lainnya.

Mereka mengenakan masker dan menjaga jarak saat bercengkerama dengan rekannya.

Sembari mengetik di laptop, dua pegawai yang mengenakan seragam hitam putih itu berbincang dengan rekan kerja lain.

Mereka bekerja dengan seolah tak terjadi apa-apa.

(Ahmad Faisol)

Sumber: Intisari-Online.com