OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 16 Agustus 2020

Tegaskan Tak Dukung Gibran, PKS: Itu Hak Politik Kami

Tegaskan Tak Dukung Gibran, PKS: Itu Hak Politik Kami





10Berita,Sampai detik ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berkukuh tak mendukung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa; meski masih ‘sendirian’.

Pasalnya, mayoritas partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kota Surakarta, telah mendukung pasangan tersebut, maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Namun, PKS Solo menegaskan, keputusan mereka menjadi satu-satunya parpol yang tak mendukung putra sulung Presiden Jokowi, sebagai hal yang wajar.

“Memang kenapa kalau PKS enggak ke sana [mendukung Gibran]? Ya ‘kan? Itu hak politik PKS,” kata Ketua Bappilu DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto, seperti dilansir Solo Pos, Selasa (11/8).

Menurutnya, setelah menjaring aspirasi dari para konstituen, sebagian besar tidak menginginkan PKS, mendukung Gibran.

“Bahwa konstituen PKS, keumatan di Solo, enggak menghendaki PKS mendukung Gibran,” jelas Sugeng.

Meski demikian, ia tak menampik, jika sebagian kader serta elemen PKS, mendukung Gibran.

Salah satunya dari Kaukus Muda PKS yang beberapa kali menyuarakan sikap politik mereka di media massa.

Nama Gibran, juga sempat muncul dalam survei penjaringan figur potensial cawali Solo, di internal kader PKS.

“Tapi itu ‘kan a part of global aspiration. Bagian kecil dari aspirasi global yang muncul,” tegas Sugeng.

“Tapi sebagian besarnya tidak menghendaki itu. Di situ, PKS berkepentingan membangun komunikasi dengan publik, mayoritas konstituen PKS,” sambungnya.

Ketika ditanya soal alasan mayoritas konstituen PKS, tak mendukung Gibran, Sugeng pun menjawab.

Alasannya beragam. Pertama karena perbedaan ideologi partai antara PKS dengan PDIP; segmen pemilih yang berbeda.

Menyadari segmen pemilih yang berbeda, Sugeng menjelaskan, sangat mungkin jika pihaknya mendukung sosok lain untuk menjadi pemimpin Solo.

Selain itu, konstituen PKS, juga menilai perlunya pihak yang mengkritisi jalannya ‘kekuasaan’.

“Semangat di Solo ini, harus ada yang mengkritisi kekuasaan. PKS mencoba hadir di ruang itu,” kata Sugeng.

“Ketika yang lain nemplok ke sana, kami di luar. Menjadi penyeimbang untuk mengontrol kebijakan-kebijakan dari eksekutif,” pungkasnya. [ngelmu]


Related Posts:

  • 04Akhirnya Jawa Pos Minta Maaf Soal Raja Salman 10Berita-Setelah heboh dan menuai kecaman netizen, hari ini (28/2/2017) Jawa Pos secara resmi menyampaikan permintaan maaf atas tulisan pada kolom Mr Pecut … Read More
  • 06Pemerintah Didesak Kaji Ulang Proyek Reklamasi 10Berita – Kajian mengenai reklamasi Teluk Jakarta, dinilai perlu dilakukan kembali oleh pemerintah. Hal ini dilakukan untuk membuka mata pemerintah mengenai reklamasi kawasan… Read More
  • 03Ippho Santosa: Siapa Yang Engkau Ikuti, Ahok atau Allah? 10Berita – Nama Ippho Santosa akhir-akhir ini membetot perhatian publik di media sosial. Sebabnyab karena Penulis buku best seller sekaligus Motivator Internasional … Read More
  • 02Dalam Persidangan, HRS Beberkan 6 Ungkapan Penodaan Agama oleh Ahok10Berita– Pada persidangan ke-12 kasus Penistaan Agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Habib Rizieq Shihab (HRS) menyebut ada enam ungkap… Read More
  • 05Ruhut Sitompul Mempersilahkan Umat Islam Pendukung Ahok Masuk Agamanya 10Berita-Beredarnya spanduk di beberapa masjid di Jakarta yang bertuliskan "Jangan Sholatkan Pendukung Penista Agama" membuat geram pendukung penista a… Read More