OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 24 Oktober 2020

Berhentilah Memborgol Teman-Teman Saya

 Berhentilah Memborgol Teman-Teman Saya




10Berita
Oleh:Adhie M Massardi

Kita memasuki Oktober hitam
Musim demokrasi yang hangat sudah berlalu
Hujan batu di negeri sendiri jalanan basah airmata
Pohon kebodohan di halaman Istana mulai berbuah
 
Dari gedung parlemen Omnibus meluncur zigzag
Naik ke trotoar nabrak rambu-rambu tata nilai
Puluhan buruh yang sedang antre upah harian terpental
Pedagang asongan neriaki pengemudi yang ugal-ugalan
Tapi tak ada yang tahu siapa pemilik boneka sialan itu
 
Pandemi virus kekuasaan menyerang dunia pendidikan
Kampus-kampus di-lockdown, mahasiswa sesak napas
Para dosen mengajak mereka kuliah di jalanan
Batu-batu disingkirkan ke tepian
Sebagian dilemparkan ke mobil-mobil polisi
Yang diperintah menjaga kekuasaan tak peduli berapa biayanya
 
Di televisi kalian mempertontonkan sejumlah pesakitan
Mereka itu teman-teman saya
 
Karena milih jalan berbeda, pakaiannya kalian seragamkan
Karena pikirannya tak bisa diborgol tangannya kalian borgol
Sambil terus memanjakan keserakahan para taipan dan kekuasaan
 
Musim demokrasi yang hangat sudah berlalu
Kini demokrasi menjadi perangkat pengendalian
Pemilik modal mengendalikan pemerintahan,
penguasa mengendalikan rakyat
 
Jangan buka media sosial dari smartphone di tangan
Jika tak ingin ngeri di negeri sendiri lalu merasuk dalam mimpi
Puluhan gambar dan belasan video akan berhamburan menusuk jiwa
Menyampaikan pesan kekerasan kepada setiap perbedaan
 
Bisa jadi kita diburu dan dibunuh tetangga sebelah
Jika kita perlakukan anjing tetangga seperti yang mereka lakukan
kepada mahasiswa, kepada buruh, kepada petani,
dan kepada elemen masyarakat yang beda pendapat
 
Berhentilah memborgol teman-teman saya
Dan berlaku aniaya kepada orang-orang yang sudah tak percaya
Tong kosong yang merintangi jalan ke masa depan
Memang harus segera digelindingkan ke pinggiran
 
Melontarkan gas airmata jadi tak ada gunanya
Karena airmata rakyat sudah lama kering segersang lahan pertanian mereka
Anak-anak harus turun ke jalan
Karena di sanalah masa depan mereka ditentukan

[news.beritaislam.org]

Related Posts:

  • Majelis Kayu (MK) Pemukul Majelis Kayu (MK) Pemukul  Oleh M Rizal Fadillah 10Berita - Ketika membandingkan Esemka dengan Emka dan harapan agar keduanya berbeda ternyata yang diperlihatkan dalam persidangan 27 Juni ini Emka itu sama … Read More
  • Ada Perampok yang Ngajak Berdamai (Rekonsiliasi), Anda Mau??? Ada Perampok yang Ngajak Berdamai (Rekonsiliasi), Anda Mau??? 10Berita"Ada perampok yang ngajak berdamai (bahasa kerennya: rekonsiliasi). Mereka bilang, ini hasil rampokan kita bagi-bagi ya. Tapi, kami yang ngatur apa… Read More
  • MK, Forum Menelanjangi Rezim Curang MK, Forum Menelanjangi Rezim Curang 10Berita, Rezim paham, dinamika di MK tidak mungkin mampu mengubah konstelasi pemenangan Pilpres. Rezim paham, ujung dari semua proses di MK adalah pengokohan kemenangan… Read More
  • Perkiraan Putusan Mahkamah Konstitusi pada Sidang Gugatan Prabowo-Sandi Perkiraan Putusan Mahkamah Konstitusi pada Sidang Gugatan Prabowo-Sandi Oleh Prijanto 10Berita - Ketika Badan Pemenangan Nasional (BPN)  Paslon Prabowo-Sandi, Pipres 2019, melihat gugatannya di KPU dan Bawa… Read More
  • Kepalsuan Demokrasi Kepalsuan Demokrasi 10Berita – Pemilu curang sebenarnya bukan barang baru. Di masa Romawi Kuno, Julius Caesar menoreh sejarah melakukan kecurangan pemilu untuk menduduki posisi kepala administrasi pemerintah pada tahun ke… Read More