HNW: Setahun Sebelum Pemberontakan PKI, Aidit Bilang 'Aku Pancasilais'
10
10Berita- Pernyataan salah satu puteri Presiden pertama RI, Sukmawati Soekarnoputri, bahwa PKI dulunya berideologi Pancasila terus menuai polemik. Sukmawati mengaku mendapatkan informasi tersebut dari tokoh PNI yang telah wafat.
Pernyataan Sukmawati ini ditampik pimpinan MPR RI, Hidayat Nur Wahid. Pasalnya, selama ini ideologi komunis bertentangan dengan Pancasila, terutama sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa.
“Memang, satu tahun sebelum adanya pemberontakan PKI, Aidit kan bilang 'Aku Pancasilais'. Setelah itu dia memberontak, terhadap negara RI, yang dasar negaranya adalah Pancasila. Dan kalau ideologi Pancasila itu, mestinya yang diperjuangkan adalah ideologi Pancasila," kata Hidayat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/10).
"Nah, PKI itu apa cocok dengan sila pertama? Ketuhanan yang Maha Esa, pastinya tidak cocok dan bertentangan,” sambungnya.
Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, jika merujuk kepada dasar negara Pancasila, nama-nama seperti Muso, Alimin, Aidit, dan Nyoto tidak ada dalam daftar pembuat naskah Pancasila di dalam tim 9.
“Tokoh-tokoh besar PKI enggak ada tuh, Tan Malaka juga enggak ada di situ,” bebernya.
Sehingga, dia meragukan apa yang disampaikan Sukmawati soal ideologi PKI. Terlebih, informasi yang didapatkan Sukmawati dari seorang tokoh PNI yang telah meninggal dunia tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
“Bu Sukma kan nyebutnya itu informasi dari seorang tokoh PNI, yang sudah meninggal. Kalau dari sisi kajian ilmiah kan enggak bisa jadi rujukan. Yang ilmiah itu yang disampaikan Pak Fadli Zon. Saya mendukung apa yang dikatakan Fadli Zon, karena begitulah faktanya,” jelas Ketua MPR periode 2004-2009 ini.
Hidayat menegaskan, jangan sampai pernyataan Sukmawati mengotori kesucian dari Pancasila itu sendiri.
Pasalnya, Pancasila merupakan kesepakatan dari para founding fathers yang dalam merumuskan Pancasila tidak ada satu orangpun dari PKI yang terlibat.
“Anggota BPKI yang menyepakati Pancasila tidak ada mereka (PKI), dan memang komunisme itu bertentangan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi, aneh saja kalau kemudian narasumber yang enggak jelas siapanya. Janganlah Pancasila dikotori dengan ideologi Komunisme, Marxisme, dan Leninisme,” tegasnya menyudahi. (RMOL)