Laskar FPI Ditembak Mati, Amien Rais ke Jokowi: Begitu Limit Terlampaui, Anda Powerless Man, Bro!
10Berita - Amien Rais mengirimkan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak polisi.
Pesan itu disampaikan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut melalui video yang diunggah di YouTube Amien Rais Official, Jumat (11/12/2020).
Dalam video berdurasi 11.45 menit itu, Amien Rais mendesak Jokowi membentuk tim forensik independen untuk mengusut tuntas kematian pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS).
“Sebelum sesuatu menjadi multitafsir dan menibulkan huru-hara, barangkali yang tidak kita inginkan semuanya, saya ingin mengatakan, Pak Jokowi, Anda adalah Presiden. jadi sangat mudah dengan wewenang Anda membentuk tim forensik independen,” ujarnya dikutip PojokSatu.id.
Amien Rais juga meyakini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dapat bekerja secara independen dalam pengusutan kasus ini.
Menurut pendiri Partai Ummat ini, peristiwa tersebut harus benar-benar diselesaikan.
Agar, ke depannya tidak terjadi lagi hal serupa.
“Yang jelas, tanpa ini diselesaikan maka akan terjadi pengulangan, and again, sampai kapan?” kata dia.
Amien lantas mengingatkan bahwa kekuasaan yang dimiliki seseorang itu ada batasnya.
“Jangan lupa saudaraku, terutama para penguasa, kekuasaan itu ada limitnya, ada ajalnya. Aaya enggak pernah bosan supaya Anda ingat,” tegasnya.
“Power itu punya limit. Begitu limit terlampaui, Anda akan jadi powerless man, bro, kata anak-anak muda sekarang ini,”
“Dan Anda akan dalam mahkamah sejarah tidak akan bisa diampuni. Tolong diperhatikan,” tandasnya.
Diketahui, dalam perkara ini enam anggota laskar FPI ditembus timah panas setelah terlibat bentrok dengan aparat.
Menurut Polda Metro Jaya, polisi sempat diserang laskar FPI di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek KM50, Senin (7/12).
Polisi yang melakukan pengintaian, diklaim diserang dan dipepet laskar FPI.
Selain melakukan perlawanan, laskar FPI juga disebut polisi menyerang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.
Mereka kemudian ditindak tegas oleh aparat karena dinilai membahayakan keselamatan jiwa aparat kepolisian.
Akibatnya, dalam bentrok yang terjadi ada enam orang meninggal dunia usai ditembak aparat.
Kemudian, empat orang lainnya disebutkan Polri tengah melarikan diri dari pengejaran.
Dari insiden ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yaitu dua pucuk senpi dan senjata tajam lainnya.
Kini lima jenazah anggota FPI dimakamkan di Megamendung, Bogor.
Sementara satu jenazah dimakamkan sendiri pihak keluarga di Cengkareng, Jakarta Barat. (*pojoksatu)