10Berita - Keresahan para tokoh nasional kepada Presiden Joko Widodo sudah menjadi puncak gunung es atas penyampaian pendapat di muka umum yang sudah tidak kondusif lagi.
Hal itu disampaikan oleh pengamat politik, Muslim Arbi atas sikap dari para tokoh seperti mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hingga senior ekonom Rizal Ramli soal pernyataan kritik yang diminta Jokowi.
"Itu pertanda keresahan soal penyampaian pendapat di muka umum sudah tidak kondusif lagi," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/2).
Karena kata Muslim, biasanya suara-suara kritik disampaikan oleh para aktivis. Akan tetapi, para aktivis seperti Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permata kini di tangkap dan dipenjara karena punya cara berbeda melihat persoalan bangsa dan kebangsaan hari ini.
"Tentunya ini persoalan serius dan ancaman kebebasan berpendapat yang di jamin konsitusi. Juga penangkapan dan penahanan para Ulama semisal HRS dan pemimpinan teras FPI yang tidak jelas salahnya. Ini pelanggaran dan pembungkaman pendapat," jelasnya.
Atas sikap pemerintah terhadap para pengkritik itu membuat rakyat ketakutan dan membuat keresahan seperti yang dialami oleh Kwik Kian Gie.
Apalagi, adanya tuduhan radikal kepada tokoh Din Syamsuddin.
"Itu berlebihan. Bang Din hanya gunakan hak konstitusional dan hak asasinya sebagai akademis, aktifis perdamaian dan ulama," kata Muslim.
Muslim pun berpendapat, cara-cara mengelola pemerintahan dengan membuka kran kritik akan tetapi membiarkan dan acuh terhadap penangkapan tokoh-tokoh ulama dan aktivis merupakan suatu hal yang berbahaya bagi demokratisasi yang sedang tumbuh dan berkembang.
"Rezim Jokowi jangan lagi mengulang cara-cara kediktatoran berjubah demokrasi. Negara jangan di Arabian ke totaliatisme. Kebenaran mutlak milik penguasa. Sikap Jokowi ini dianggap tindakan hipokris. Minta dikritik tapi ditangkap? Aneh," terangnya.
Sambungnya, keresahan yang sudah disampaikan oleh para tokoh nasional merupakan keresahan yang sudah tidak terbendung dipendam selama ini.
"Bagi saya keresahan sejumlah tokoh nasional itu bahkan telah menjadi puncak gunung es. Dan itu ekspresi rakyat ditingkat grass roots," pungkasnya.(RMOL)
Minggu, 14 Februari 2021
Home »
» Muslim Arbi: Rezim Jokowi Jangan Mengulang Cara-cara Diktator Berjubah Demokrasi
Muslim Arbi: Rezim Jokowi Jangan Mengulang Cara-cara Diktator Berjubah Demokrasi
By 10 BERITA 2/14/2021 04:48:00 PM
Muslim Arbi: Rezim Jokowi Jangan Mengulang Cara-cara Diktator Berjubah Demokrasi
Related Posts:
KEKUATAN AL QASSAMKEKUATAN AL QASSAM10Berita, KEKUATAN AL QASSAM[Menjawab Syubhat Jihad Palestina, Mereka dalam Keadaan Lemah]Oleh: Ustadz Anshari Taslim🔴Yang diizinkan untuk tidak berjihad itu adalah yang benar-benar lemah dalam arti tidak b… Read More
BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Doakan dan Restui Gibran Jadi Cawapres PrabowoBREAKING NEWS: Presiden Jokowi Doakan dan Restui Gibran Jadi Cawapres Prabowo10Berita, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara mengenai putra sulungnya yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka direkomendasik… Read More
Bersurat kepada Jokowi, Butet Kartaredjasa Mengingatkan: Rakyat Bukan Orang BodohBersurat kepada Jokowi, Butet Kartaredjasa Mengingatkan: Rakyat Bukan Orang Bodoh10Berita, Seniman Butet Kartaredjasa mengirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan mengingatkan bahwa rakyat Indonesia bukan orang … Read More
Jokowi Bak Malin Kundang Politik Bagi PDIPJokowi Bak Malin Kundang Politik Bagi PDIP10Berita, Terkonfirmasi sikap politik Jokowi dan keluarganya bagai Malin Kundang politik bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)."Bagi PDIP terutama Megawati Soekarnoputri s… Read More
Relawan Ganjar Ngamuk Lepas Baju Depan Puan: Kami Kecewa pada JokowiRelawan Ganjar Ngamuk Lepas Baju Depan Puan: Kami Kecewa pada Jokowi10Berita, Sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya Relawan Rumah Joko Widodo (Jokowi) Jawa Timur, mengamuk di acara Konsolidasi Relawan Ganjar Pran… Read More