KONTENISLAM.COM - Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menyarankan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim agar belajar dari kasus banyaknya anak-anak Indonesia yang lupa hafalan Pancasila. Hal ini terkait dengan tidak dicantumkannya frasa agama dalam Visi Pendidikan 2035 yang disusun dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional.
Kata Pancasila terdapat di banyak dokumen, meski demikian pendidikan Pancasila tidak seintensif dulu lagi. Akibatnya, kata Dradjad, banyak anak-anak yang tidak hafal Pancasila. “Karena Mendikbud sekarang senang sains dan komputer, yang beri analogi yang terkait matematika,” kata Dradjad, kepada Republika.co.id, Kamis (11/3).
Sulit bagi seseorang bisa menyelesaikan solusi-solusi untuk persamaan integral kalau sudah lupa rumus-rumus integral. “Tidak mungkin, Ia harus menghafal rumus-rumus integral, kemudian berlatih lagi. Baru dia bisa mengerjakan,” kata Dradjad.
Kalau orang tidak hafal Pancasila, kata Dradjad, bagaimana bisa mengamalkan Pancasila dengan konsisten. Tentu bukan Pancasila saja, Pembukaan UUD 1945, juga banyak yang sudah tidak hafal.
“Kalau Pancasila saja yang masih banyak terdapat di dokumen saja seperti itu, bagaimana kalau agama tidak ada lagi dalam pendidikan?” ungkap ekonom senior Indef ini.
Dradjad mengingatkan kalau hal ini sangat berbahaya bagi keimanan dan akhlak mulia dari anak-anak Indonesia. Dicontohkannya, bagaimana mereka bisa mengerti iman dan taqwa kalau tidak ada pendidikan agama.
“Ini jelas melanggar pasal 31 UUD 1945 ayat 3, bunyinya pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia,” ungkapnya.
Sistem pendidikan Indonesia harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia. Kalau agama dihilangkan dari visi pendidikan, kata Dradjad, bagaimana anak-anak Indonesia bisa belajar beriman dan bertaqwa.
Apa yang dipersiapkan Mendikbud, menurut Dradjad, berpotensi menjerumuskan Presiden Jokowi, karena berpotensi menimbulkan kegaduhan konstitusional. Dijelaskannya, pasal 31 memerintahkan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia.
“Jelas ini (penghilangan frasa agama) jelas bertentangan dengan Pasal 31 ayat 3. Sehingga kalau diteruskan, saya khawatir nanti akan muncul kegaduhan konstitusional, yang akan meembuat repot semua,” kata Dradjad.
Dengan begitu, Dradjad menyarankan, Kemendikbud agar memasukan kata agama dalam dalam Visi Pendidikan 2035. Sehingga tidak berbahaya bagi keimanan dan ketaqwaan anak Indonesia, dan tidak menjerumuskan presiden dalam kegaduhan konstitusional.[sumber: republika]
Kamis, 11 Maret 2021
Home »
» Frasa Agama, Dradjad: Mendikbud Berpotensi Jerumuskan Jokowi
Frasa Agama, Dradjad: Mendikbud Berpotensi Jerumuskan Jokowi
By 10 BERITA 3/11/2021 10:58:00 AM
Frasa Agama, Dradjad: Mendikbud Berpotensi Jerumuskan Jokowi
Related Posts:
Hama dalam Catatan Penjelajah Muslim Hama dalam Catatan Penjelajah Muslim 10Berita, JAKARTA -- Beberapa catatan perjalanan menyebutkan nama Hama. Para penulisnya memberi kesan sen diri terhadap kota di tengah Suriah ini. Penulis dan geografer, al-Ist… Read More
Hama Banyak Lahirkan Cendekiawan Muslim Hama Banyak Lahirkan Cendekiawan Muslim 10Berita, JAKARTA -- Tidak hanya punya kincir air. Hama juga memiliki banyak cendekiawan. Salah satunya, penulis Usama Ibnu Munqidh (1138-1188 M) yang lahir di Lembah Oronte… Read More
Paus Fransiskus: Muslim Rohingya Dibunuh Hanya karena Mereka Ingin Hidup dalam Iman Islam Paus Fransiskus: Muslim Rohingya Dibunuh Hanya karena Mereka Ingin Hidup dalam Iman Islam 10Berita -Pemimpin Tertinggi Katolik Paus Fransiskus mengeluarkan kecaman pedas atas kekejaman pemerintahan Myanmar terhadap etnis mino… Read More
[FOTO] Masya Allah Koh Steven Bertemu Habib Rizieq Jelang Haji di Mekkah [FOTO] Masya Allah Koh Steven Bertemu Habib Rizieq Jelang Haji di Mekkah 10Berita~MEKKAH - Ibadah haji adalah ibadah yang luar biasa membutuhkan pengorbanan, baik waktu, tenaga, kesehatan, iman, keluarga dan uang yang tak se… Read More
PKS: Krisis Rohingya Tidak Bisa Dibiarkan! PKS: Krisis Rohingya Tidak Bisa Dibiarkan! 10Berita~ Jakarta (29/8) - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi PKS Rofi' Munawar menyesalkan sika… Read More