10Berita - Perekrutan seseorang menjadi anggota jaringan teroris tidak terkait kelompok, profesi, atau status sosial. Karena itu penemuan simbol dan atribut Front Pembela Indonesia (FPI) di kediaman anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tidak otomatis organisasinya secara formal terlibat. Apalagi FPI sudah sejak beberapa bulan lalu eksistensinya dilarang pemerintah.
Nasir Abbas, mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiah (JI) untuk wilayah Filipina, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan menegaskan hal itu kepada Tim Blak-blakan detikcom, Selasa (30/3/2021).
"Jadi saya tidak berani mengatakan bahwa FPI terlibat dalam jaringan teroris karena perlu pembuktian. Namun saya melihat ketika organisasi itu sudah dibubarkan mereka yang sudah direkrut masih menyimpan atribut mau pun logo-logo (mungkin cuma) sebagai kenang-kenangan," kata Nasir Abas.
Dia menanggapi temuan sejumlah atribut FPI di kediaman beberapa orang tersangka anggota jaringan JAD di Condet dan Bekasi yang ditangkap oleh tim Densus 88, Senin (29/3/2021). Penangkapan oleh tim Densus itu menyusul aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar pada Minggu (28/3/2021).
Berdasarkan pengalaman Nasir Abas sewaktu aktif melakukan perekrutan untuk JI, orang yang sudah punya sikap benci terhadap pemerintah memang akan lebih mudah direkrut dibanding orang yang masih nol.
Sikap FPI yang selalu melakukan protes atau kritis terhadap pemerintah tentu diikuti oleh anggota serta simpatisannya. Mereka inilah yang kemudian menjadi sasaran empuk untuk direkrut oleh jaringan teroris seperti JAD.
"Jangankan FPI, polisi, anggota TNI, dan PNS pun sudah ada yang terpapar dan direkrut oleh jaringan teroris," kata Nasir Abas.
Perekrutan dan pelatihan seseorang menjadi teroris, dia melanjutkan, sekarang ini jauh lebih mudah berkat teknologi media sosial. Bila pada 1990-an hingga awal 2000 teknologi yang digunakan baru sebatas surat elektronik, yahoo messenger, dan SMS, kini sudah ada berbagai aplikasi tatap muka seperti skype, zoom, dan google meet.
Kenapa anak-anak muda mudah terpengaruh, dan perempuan berkali-kali terlibat dalam aksi bom bunuh diri? Saksikan selengkapnya Blak-blakan Nasir Abas, "Bomber Generasi Medsos dan FPI" di detikcom, Rabu (31/3/2021). [detik]
Rabu, 31 Maret 2021
Home »
» Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Ragukan FPI Terlibat Terorisme
Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Ragukan FPI Terlibat Terorisme
By 10 BERITA 3/31/2021 11:41:00 AM
Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Ragukan FPI Terlibat Terorisme
Related Posts:
Jokowi Pamer Program Dana Desa, Rizal Ramli: Overclaim Jokowi Pamer Program Dana Desa, Rizal Ramli: Overclaim 10Berita - Ekonom senior Rizal Ramli menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu mengklaim berlebihan atau overclaim soal program dana desa yang kerap … Read More
Pak Jokowi, Malaysia Gratiskan Jalan Tol Lho! RI Kapan? Pak Jokowi, Malaysia Gratiskan Jalan Tol Lho! RI Kapan? 10Berita - Pemerintahan Koalisi Pakatan Harapan Malaysia bakal merealisasikan jalan tol gratis bagi warga Malaysia. Ini ditandai dengan dimulainya pembi… Read More
Menakjubkan, Jakarta Maju Pesat Sejak Dipegang Gubernur Ini Menakjubkan, Jakarta Maju Pesat Sejak Dipegang Gubernur Ini instagram : @darisarch 10Berita DKI Jakarta telah mengalami banyak kemajuan pesat beberapa tahun belakangan ini. Terutama sejak er… Read More
Awas! Ada 25 Juta DPT Ganda, HNW: Luar Biasa Curangnya! Awas! Ada 25 Juta DPT Ganda, HNW: Luar Biasa Curangnya! 10Berita – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid bereaksi atas temuan 25 juta pemilih ganda jelang Pemilu 2019. Data ini ditemukan koalisi parpol pengusung Prab… Read More
Histeria Massa Dukung Prabowo-Sandiaga Tak Terbendung! Histeria Massa Dukung Prabowo-Sandiaga Tak Terbendung! 10Berita – Fahri Hamzah mengungkapkan analisisnya terkait kontestasi Pilpres 2019 di arus bawah. Berdasarkan pengamatannnya, Fahri menyebut, bahwa saat ini hist… Read More