10Berita - Seorang mualaf wanita kelahiran Amerika Serikat (AS) berusia 43 tahun yang tidak disebutkan namanya menceritakan kisahnya sebelum masuk Islam ke laman About Islam. Dia mengaku telah menjadi orang yang begitu sentimen terhadap Islam.
"Saya adalah salah satu (orang yang) Islamofobia terbesar di planet ini. Mengapa? Nah, saya lahir dan besar di Amerika. Ketika 9/11 terjadi, saya berusia 23 tahun dan saya belum pernah mendengar tentang Islam atau bahkan kata Muslim," kata dia dilansir dari laman About Islam pada Ahad (14/3).
Dia mengaku ketakutan dengan peristiwa tersebut dan akhirnya memilih untuk menjadi seorang Kristen. Dia juga mengajak anak-anaknya, yang berusia masing-masing tiga dan enam tahun untuk ikut dalam pilihannya.
Di samping itu, dia juga mendukung dengan lantang perang dengan Irak. Padahal, dia bahkan tidak mengetahui di mana letak Timur Tengah, yang ia tahu, itu bisa terjadi di Jerman.
"Saya bahkan menyuruh anak-anak saya duduk di pangkuan saya, pada malam kami mengebom Afghanistan, menontonnya dan memberi tahu mereka bahwa adalah hal yang baik kami melakukan ini," ujar dia.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang Irak, Iran, Afghanistan, Palestina, tidak ada apa-apa. Tapi, saya menghabiskan waktu bertahun-tahun menyebarkan kebencian dan kebohongan buruk tentang orang, tempat, dan agama, saya tidak tahu apa-apa tentang itu dan senang melihat mereka dibom," lanjutnya.
Kemudian, pada saat Obama mencalonkan diri sebagai presiden AS untuk pertama kalinya, dia bersumpah tidak akan membiarkannya terjadi. Hal ini karena dia menganggap Obama 'Muslim', seperti yang dikatakan kebanyakan orang.
Dia kemudian mencari dan membaca Alquran untuk mencari kesalahan. Namun, ternyata Alquran mengubah hatinya, yang awalnya begitu benci terhadap islam.
"Alquran mengubah hati saya dan seluruh hidup saya. Saya menyadari bahwa Alquran tidak mengajarkan kebencian seperti yang selama ini saya percayai," kata dia.
Selanjutnya, ia mulai belajar dan mencari tahu lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi di Timur Tengah. Dia juga mencari tahu bagaimana agama lainnya datang.
"Ketika saya mempelajari kebenaran, terutama keterlibatan saya dengan pemerintah, dan betapa manipulatifnya berita kami, saya sakit selama berhari-hari. Saya menangis begitu banyak, saya hampir dehidrasi," ujarnya.
Dia mengaku tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Namun, dia juga mulai menyadari semua hal, dia pun memilih untuk mulai menyebarkan kebenaran dan berharap orang lain akan turut sadar. Dia ingin orang lain mengetahui bahwa mereka telah dibohongi dan dituntun untuk membenci yang bukan menjadi musuh yang sebenarnya.
"Saya berdoa untuk menjangkau lebih banyak orang dengan kebenaran daripada yang pernah saya lakukan dengan kebohongan," kata dia.[republika]
Senin, 15 Maret 2021
Home »
» Mencari Kesalahan Alquran, Wanita Ini Malah Jadi Mualaf
Mencari Kesalahan Alquran, Wanita Ini Malah Jadi Mualaf
By 10 BERITA 3/15/2021 10:22:00 AM
Mencari Kesalahan Alquran, Wanita Ini Malah Jadi Mualaf
Related Posts:
JEBRET! Anies DIFITNAH Terkait Dana Parpol, Netizen "TAMPOL" Tirto.ID Pakai Fakta INIJEBRET! Anies DIFITNAH Terkait Dana Parpol, Netizen "TAMPOL" Tirto.ID Pakai Fakta INI 10Berita - Pasca pelantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur -Wakil Gubernur DKI Jakarta, berita-berita fitnah selal… Read More
MAKJLEB! Ditanya Kenapa Ahok di Mako Brimob Bukan di Lapas, Ruhut TERBUNGKAM tak Mampu MenjawabMAKJLEB! Ditanya Kenapa Ahok di Mako Brimob Bukan di Lapas, Ruhut TERBUNGKAM tak Mampu Menjawab 10Berita - "KPK tolong dijawab ya pertanyaan ini, kenapa SN Tersangka Kasus Korupsi dan sudah Ditahan, keluar menjalani pemeriks… Read More
Koalisi dengan PDIP Lebih Banyak Mudhorotnya Bagi PKSKoalisi dengan PDIP Lebih Banyak Mudhorotnya Bagi PKS Oleh: Tengku Zulkifli Usman* Koalisi PDIP dengan PKS dimana saja adalah prioritas dihentikan. Karena ini akan berdampak negatif jangka panjang bagi PKS, sedangkan PDIP me… Read More
Cara Mengendalikan/Menghilangkan Nafsu Agar Tidak Terjerumus ke Maksiat Cara Mengendalikan/Menghilangkan Nafsu Agar Tidak Terjerumus ke Maksiat 10Berita - Sebagai manusia normal baik laki-laki maupun perempuan memiliki kebutuhan biologis dasar yang tidak bisa dipungkiri yaitu kebutuh… Read More
BUKAN Intoleransi atau Radikalisme, TAPI Daya Beli Lemah, Pasar Lesu dan Beban Utang Jadi Batu Sandungan Jokowi di 2019BUKAN Intoleransi atau Radikalisme, TAPI Daya Beli Lemah, Pasar Lesu dan Beban Utang Jadi Batu Sandungan Jokowi di 2019 10Berita - Intoleransi, radikalisme, sengaja diheboh-hebohkan seolah itu adalah persoalan utama ba… Read More