10Berita – Tim Virtual Police Polresta Surakarta mengamankan pemuda berinisial AM asal Slawi, Jawa Tengah, karena komentar yang bersangkutan di Instagram, dinilai telah menghina Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Langkah tersebut pun berhasil membuat publik bingung. Bahkan, sampai mengejutkan media Rusia, RBTH [Russia Beyond The Headlines] Indonesia.
“Kadang suka bingung. Belum tentu juga Gibran tahu dia dihina, dan belum tentu juga Gibran setuju yang hina dia ditahan,” kata @UmarChelsea75.
“Janganlah dikit-dikit main tangkap,” sambung akun tersebut, Senin (15/3) kemarin.
Begitu pun kata @adihidaayat, “Sumpah ini parah loh. Gini yaa, Mas Gibran-nya ‘kan gak ngelapor dan gak tersinggung.”
“Terus komentar secuil seperti itu, gak berdampak buruk buat kota Solo atau Indonesia,” imbuhnya.
“Polisi Virtual, harapanku berantas penipuan dan pornografi,” lanjutnya lagi.
Baca Juga: MUI, Muhammadiyah, NU, Hingga GP Ansor Buka Suara soal Cuitan Abu Janda ‘Islam Arogan’
Sementara @rustamaji bertanya, “Menurut kalian, apakah polisi ini bekerja sesuai tupoksinya, atau hanya dalam rangka menjilat Gibran?”
Sedangkan @fatahillah_law menunggu konfirmasi, “Jadi, ini yang tersinggung KPU, Bawaslu, Polri, Wali Kota Solo, Presiden, atau siapa ya?”
“Keadilan restoratif dalam delik aduan, kok, malah belum ada pengaduan sudah jalan duluan?” sambungnya heran.
“Kira-kira pembentuk UU ITE, tersinggung ga, ya?” imbuhnya lagi.
“Jujur, ya, ketawa saya baca berita ini. Saya aja kritik habis-habisan Anies, belum lagi orang lain yang menghina dan memfitnah Anies, gak ada yang kesorot virtual police,” saut @AldenBenny.
“Ini baru dikomen gitu doang, eh, ketangkep dong. Yah, walaupun dibebaskan pada akhirnya,” lanjutnya mengkritik.
“Demokrasi, or democrazy?” tanya @rizalwahid10.
Lebih lanjut, akun @putragaruda27berkomentar, “Baru beberapa hari Gibran menjabat, sudah makan korban represif. Itu pun sekadar Wali Kota, gimana kalau jadi Gubernur?”
“Ada Gubernur sudah tiga tahun diolok-olok buzzeRP, aman-aman saja,” kata @DODDI_F.
Kabar ini pun membuat pemilik akun @fauzi0716, mengimbau, “Dilarang keras mengkritik. Perbanyak puja dan puji,” tulisnya, menyindir.
Sementara akun Twitter resmi @RBTHIndonesia, hanya merespons berita penangkapan AM dengan dua kata, “Oh, wow.”
Demikian kicauan pihaknya, lengkap dengan emotikan mata terkejut.
Baca Juga: Hina Nabi Muhammad, Penyanyi Nigeria Divonis Hukuman Mati
Sebelumnya, AM berkomentar di unggahan akun @garudarevolution, tentang Gibran yang meminta semifinal dan final Piala Menpora digelar di Solo.
“Tau apa dia tentang sepak bola, taunya dikasih jabatan saja,” tulis @arkham_87, Sabtu (13/3), pukul 18.00 WIB.
Kapolresta Kota Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, pun mengatakan bahwa komentar AM tersebut mengandung unsur hoaks.
Sebab, AM menyebut Gibran, mendapat jabatan dari bapaknya, yang tak lain adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Ade, komentar AM tidak benar, karena Gibran menjabat Wali Kota setelah berhasil memenangkan Pilkada Kota Solo 2020.
Lebih lanjut ia mengatakan, mengamankan AM, hanya untuk meminta klarifikasi.
Lalu, Polresta setempat pun meminta AM untuk menghapus komentarnya, dan meminta maaf secara terbuka kepada Gibran serta warga Solo.
Setelahnya, kepolisian pun melepaskan AM, sebagaimana mengutip akun Instagram, @polrestasurakarta, Senin (15/3).
Sumber: Ngelmu.co.