10Berita – “Hasil akhir dari manuver KSP Moeldoko ini adalah membunuh PD. Demokrat mati di tangan seorang pejabat negara. Backsliding demokrasi Indonesia makin dalam, dan ini terjadi di bawah Jokowi yang ironisnya ia justru jadi presiden karena demokrasi,” kata Saiful Mujani.
Pengamat politik yang juga pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), itu menilai Moeldoko punya maksud lain merebut paksa kepemimpinan di Partai Demokrat.
Menurutnya, jika hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat disahkan Kemenkumham akan menjadi sinyal kuat pelemahan Partai Demokrat oleh pemerintah.
“Setelah KSP Moeldoko ditetapkan jadi ketua partai Demokrat lewat KLB maka selanjutnya tergantung negara, lewat menkumham dari PDIP, Yasona, mengakui hasil KLB itu atau tidak. Kalau mengakui, dan membatalkan kepengurusan PD AHY, lonceng kematian PD makin kencang,” tulisnya dikutip Fajar.co.id di akun Twitter @saiful_mujani, Sabtu (6/3/2021).