10Berita – Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang dinonaktifkan dari jabatan karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status ke aparatur sipil negara, memutuskan tidak akan bungkam.
Mereka akhirnya buka-bukaan membongkar kebusukan TWK sampai kasus besar dugaan korupsi yang mereka selidiki.
Hal itu terungkap dalam trailer The Endgame yang dirilis Watchdoc Documentary di kanal YouTube pada Rabu (26/5/2021).
Trailer atau cuplikan itu juga dibagikan oleh penyidik senior Novel Baswedan melalui akun Instagram resminya.
“Benarkah ada Taliban di KPK? Saksikan penjelasan teman-teman yang beragama Kristen, Katolik dan Budha di KPK pada video ini,” tulis Novel sebagai keterangan unggahannya seperti dikutip oleh Suara.com, Kamis (27/5/2021).
Cuplikan itu menunjukkan hasil wawancara Watchdog Documentary terhadap 15 pegawai KPK yang tak lolos TWK.
Mereka yang memiliki latar belakang agama berbeda-beda membantah tegas isu pegawai KPK yang tak lolos TWK merupakan pendukung Taliban.
Riswin, pegawai KPK berdarah Tiongkok yang dinonaktifkan KPK ini, menyebut dirinya tidak akan bisa bekerja di lembaga antirasuah jika ada Taliban.
Karena itu, pria beragama Buddha ini membantah jika ia dan pegawai yang dinonaktifkan lainnya adalah pendukung paham radikal Taliban.
“Saya China, kelihatanlah dari muka saya, agama keluarga saya Buddhis, ya seminoritas itulah saya,” ungkap Riswin seperti dikutip dari kanal YouTube Watchdoc Documentary.
Pernyataan serupa juga diungkap pegawai KPK lainnya yang bernama Herbert Nababab. Ia mempertanyakan tuduhan tak berdasar itu.
“Saya Kristen, apa dasarnya dibilang Taliban,” tanyanya.
Sementara pegawai KPK lainnya membongkar pertanyaan yang tertulis di TWK. Di antaranya tentang HTI dan LGBT yang dinilai tidak nyambung dengan pemberantasan korupsi.
“Apa pendapat Anda tentang OPM? DI/TII? Tentang HTI? Tentang FPI? Lalu apa pendapat Anda tentang LGBT? Tidak ada korelasinya sama sekali dengan pemberantasan korupsi,” beber pegawai itu.
Sumber: