10Berita - Tuduhan radikal terhadap umat Islam dapat ditengarai datang dari kelompok-kelompok yang memiliki kekuasaan (the ruling groups), sehingga merasa mampu dan perlu menggembosi kekuatan umat Islam.
Hal tersebut, kata Gurubesar Politik Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Din Syamsuddin bisa dilihat dari kemunculan tuduhan tersebut. Dimulai dari bentuk penuduhan yang berujung pada penangkapan dan pemenjaraan.
“Juga ada modus lain yaitu menjerat figur-figur tertentu dengan alasan-alasan yang absurd,” ujarnya kepada redaksi, Kamis (6/5).
Din menjelaskan bahwa fenomena ini pernah terjadi pada era Soekarno dengan dipenjarakannya sejumlah tokoh Islam.
Sementara pada era Orde Baru, kalangan Islam dituduh sebagai ekstrim kanan dan anti Pancasila, walau Pemerintah Orde Baru kemudian sadar, bahkan Soeharto menampilkan pembelaan terhadap umat Islam.
“Pada Era Jokowi tuduhan radikal terhadap kalangan Islam terkesan berlangsung sistematis, masif, terstruktur, dan berani. Bahkan, tuduhan-tuduhan itu dilakukan oleh orang perorang yang dengan sombong dan berani menghina dan menistakan lambang-lambang Islam,” ujarnya.
Sayangnya, sambung Din Syamsuddin, terhadap pelakunya negara tidak selalu hadir, bahkan terkesan tidak adil.
Ada yang mencurigai dengan patut menduga bahwa tuduhan radikal terhadap kalangan Islam itu merupakan bagian dari sebuah operasi yang menggunakan muzzling approach atau pendekatan membungkam lawan.
Tidak bisa dilepas dari asumsi ini bahwa tuduan radikal yg juga diarahkan kepada figur-figur kritis terhadap penyelenggaraan negara adalah bagian dari pada mekanisme pengamanan diri (self defence mechanism) kaum oligarkis baik politik maupun ekonomi agar tetap menguasai.
“Kaum oligarki ini mengendalikan dengan membiayai para buzzer yang bertugas melakukan character assasination terhadap figur-figur umat Islam. Mereka berani dan bebas bergerak karena mendapat pengamanan dari aparatur negara, buktinya mereka tidak pernah terjerat hukum padahal sudah diadukan,” demikian mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu. (*rmol)
Kamis, 06 Mei 2021
Home »
» Din: Di Era Jokowi, Tuduhan Radikal Terkesan Sistematis, Masif, Terstruktur dan Berani
Din: Di Era Jokowi, Tuduhan Radikal Terkesan Sistematis, Masif, Terstruktur dan Berani
By 10 BERITA 5/06/2021 02:09:00 PM
Din: Di Era Jokowi, Tuduhan Radikal Terkesan Sistematis, Masif, Terstruktur dan Berani
Related Posts:
Selalu Agungkan Infrastruktur, Jokowi Ternyata Wariskan Jalan Rusak Ribuan KilometerSelalu Agungkan Infrastruktur, Jokowi Ternyata Wariskan Jalan Rusak Ribuan Kilometer 10Berita - Sejak periode pertamanya memimpin Indonesia, Presiden Joko Widodo selalu menggembar-gemborkan pembangunan infrastruktur. Sep… Read More
Hasil Final Sepakbola Sea Games 2023: Indonesia Raih EmasHasil Final Sepakbola Sea Games 2023: Indonesia Raih Emas10Berita - Indonesia akhirnya memenangkan medali emas dari cabang sepakbola SEA Games 2023 Kamboja. Sukses diraih usai mengalahkan Thailand 5-2 di partai final.Di final… Read More
Pimpinan Ponpes Roji Syafa’at Kulon Progo: Tantangan Indonesia di Kancah Global Membutuhkan Sosok Pemimpin Seperti Pak AniesPimpinan Ponpes Roji Syafa’at Kulon Progo: Tantangan Indonesia di Kancah Global Membutuhkan Sosok Pemimpin Seperti Pak Anies 10Berita - Dalam percaturan di tingkat global, Indonesia membutuhkan pemimpin yang intelektuali… Read More
Imam Besar Masjid Istiqlal Dikabarkan Bakal Jadi Cawapres GanjarImam Besar Masjid Istiqlal Dikabarkan Bakal Jadi Cawapres Ganjar 10Berita - Megawati tengah menyiapkan calon Wakil Presiden untuk Ganjar Pranowo. Megawati menyatakan telah mengantongi kurang lebih 10 nama cawapres Ganjar… Read More
Jokowi Sibuk Endorse Capres-cawapres, Publik Bisa Anggap Pilpres 2024 Tidak FairJokowi Sibuk Endorse Capres-cawapres, Publik Bisa Anggap Pilpres 2024 Tidak Fair 10Berita - Presiden Joko Widodo terlihat semakin sibuk mencampuri urusan Pemilu. Sikap Jokowi ini lantas disentil Wakil Presiden ke-10 dan … Read More