Hal itu, diketahui saat dirinya dipanggil oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang menanyakan langsung perihal daftar nama pegawai yang patut diwaspadai tersebut.
Dalam tayangan "Mata Najwa", Harun mengatakan bahwa panggilan Ghufron saat itu yakni untuk menanyakan penyebab namanya masuk ke dalam daftar yang diberikan oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
"Nah saya tanya, ada apa, Bos? Beliau bilang, saya enggak mengerti nama Anda itu menjadi urutan teratas dari daftar yang pernah diberikan Pak Firli kepada saya," ucap Harun, Rabu (26/5/2021).
"Apa kesalahan saudara selama ini? saya kan orang baru tolonglah saya dikasih tahu," ujar dia, menirukan pertanyaan Ghufron.
Mendengar yang disampaikan Ghufron, Harun mengaku heran.
Dia pun meminta urutan nama-nama yang patut diwaspadai tersebut kepada Ghufron.
Ghufron, kata Harun, hanya menyebutkan bahwa ada sekitar 20 hingga 30 pegawai yang patut untuk diwaspadai.
"Saya tanya berapa orang kira-kira yang menjadi catatan Pak Firli itu? Ya kira-kira ada 20-30-an orang nama dan nama Antum (Harun) ada di nomor satu," kata dia.
Harun pun mengaku heran atas daftar yang diberikan Firli kepada pimpinan KPK yang lain terkait nama-nama pegawai yang perlu diwaspadai itu.
Pasalnya, menurut Harun, dirinya termasuk teman dekat dengan Ketua KPK tersebut saat menjadi Deputi Penindakan KPK.
Bahkan pada tahun 2018, Firli pernah memberikan penghargaan kepada Harun karena kerap melakukan banyak operasi tangkap tangan (OTT).
"Saya ini secara pribadi tidak punya masalah dengan Pak Firli ini, bahkan teman ngobrol Pak Firli ketika jadi deputi adalah saya. Setiap sore kalau lagi santai, saya dipanggillah ke ruangannya, cerita segala macam," kata Harun.
"Saya tidak mengerti, tahun 2018 Pak Firli memberikan penghargaan kepada saya dengan julukan raja OTT, karena memang pada saat beliau, lah, OTT itu terbanyak dilakukan," tutur dia. [/kmp]
Sumber: konten islam