10Berita - Pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina akan berlangsung di Turki hari ini, Selasa, 29 Maret 2022, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Senin kemarin.
"Pembicaraan akan diadakan secara tatap muka," katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon, Minggu (27/3/2022), sepakat Istanbul menjadi tuan rumah pembicaraan, yang diharapkan Ankara akan mengarah pada gencatan senjata di Ukraina.
Dahlan Iskan dalam tulisan terbaru di Disway pagi ini menyebut posisi Turki memang bisa diterima oleh kedua belah pihak, Rusia dan Ukraina. Hal ini yang memungkinkan akan terciptanya perdamaian antara Rusia-Ukraina.
Berikut kutipan tulisan Dahlan Iskan:
Perang di Ukraina akhirnya sampai di Turki –dengan harapan baru. Tentu itu karena modal untuk perundingan di Turki minggu ini lebih kuat: Ukraina bersedia menjadi negara netral dan bebas nuklir. Itu diucapkan sendiri oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy kemarin –diberitakan secara luas di seluruh dunia.
Memang Zelenskyy masih mensyaratkan dua hal. Salah satunya: itu harus direferendumkan –harus minta persetujuan rakyat secara langsung.
Referendum itu diperlukan karena Ukraina harus mengubah konstitusi. Tidak cukup diputuskan lewat perwakilan rakyat di legislatif. Konstitusi Ukraina, sejak 2019, mengatakan bahwa negara itu harus menjadi anggota NATO –organisasi pertahanan Amerika-Eropa. Hanya sedikit negara Eropa yang tidak menjadi anggota NATO –seperti Swiss atau Finlandia.
Kenetralan Ukraina itulah yang memang sejak awal dituntut Rusia: tidak mau Ukraina menjadi anggota NATO. Rusia tidak keberatan Ukraina menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi Eropa –asal itu
tadi.
Bagi kita –yang sangat merasakan langsung ”sakitnya tuh di sini”– tentu berharap perang segera selesai. Lebih tepatnya: Rusia segera menghentikan serangan dan menarik mundur pasukannya dari Ukraina. Kita ikut sakit sekali di sini: harga-harga kebutuhan hidup naik sekali –pun sampai ke soal harga tempe.
Turki memang sangat aktif ikut berusaha mencari jalan keluar. Turki bisa diterima di dua pihak. Ia anggota NATO, tapi menjalin hubungan ekonomi dan militer dengan Rusia.
Dalam banyak hal, Turki dianggap ”nakal” oleh NATO. Soal Syria dan Afghanistan, misalnya, Turki berbeda langkah dengan NATO. Juga soal Iran. Turki justru bekerja sama dengan Rusia –dan Tiongkok.
Kadang ”anak nakal” memang banyak gunanya. Setidaknya Turki bisa memecahkan kebuntuan perang. Sudah empat kali perundingan Rusia-Ukraina dilakukan di Belarus. Hanya berhasil sedikit sekali –disepakatinya jalur bantuan ke penduduk di daerah perang.
Konon ada peran konglomerat di balik rencana perundingan Turki itu: Roman Abramovich –Anda lebih tahu siapa pemilik klub sepak bola Inggris, Chelsea, itu.
Ia itu masuk kategori orang kaya yang hidupnya di jepitan. Di Rusia ia dianggap antek Barat –bisnisnya banyak sekali di berbagai negara Barat. Di Barat sendiri ia dianggap antek Vladimir Putin –sehingga aset-asetnya di Barat dibekukan, termasuk klub kebanggaan Inggris itu.
Tidak selamanya posisi kejepit – Gambit H-1982 akan mengoreksi kata itu menjadi terjepit– tidak enak. Turki dan Abramovich ternyata bisa banyak bermanuver dari posisi jepitannya itu.
Tentu Indonesia bisa kirim full doa: semoga berhasil. Dan Putin bisa hadir di Bali untuk KTT G20 enam bulan lagi. Siapa tahu bisa juga mampir ke Tuban –Presiden Jokowi ingin banget proyek petrochemical dengan investor Rusia tersebut segera berjalan.
Presiden Biden memang sudah tegas menyatakan: Putin harus dikeluarkan dari G20. Indonesia tentu akan cari jalan keluarnya.
Dan Turki kini menjadi harapan baru.
*Demikian kutipan dari Dahlan Iskan.
👉https://www.disway.id/r/5873/kolam-ukraina
Selasa, 29 Maret 2022
Home »
» Akhirnya Erdogan Yang Bisa Mendamaikan Rusia dan Ukraina
Akhirnya Erdogan Yang Bisa Mendamaikan Rusia dan Ukraina
By 10 BERITA 3/29/2022 08:41:00 AM
Akhirnya Erdogan Yang Bisa Mendamaikan Rusia dan Ukraina
Related Posts:
Berani, MUI Sumbar: Ranah Minang tak Butuh Islam NusantaraBerani, MUI Sumbar: Ranah Minang tak Butuh Islam Nusantara 10Berita, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar dan MUI kabupaten dan kota se-Sumbar menyatakan Islam Nusantara tidak dibutuhkan di Ranah Minang. “Kami, MUI Sum… Read More
Pengakuan Sosok Pria di Bungkus Rokok, Cerita Awal Mula Diminta Foto Saat Gendong AnakPengakuan Sosok Pria di Bungkus Rokok, Cerita Awal Mula Diminta Foto Saat Gendong Anak 10Berita, Seorang pria bernama Dadang Mulya (42), warga Desa Pancalang, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengaku sebag… Read More
WUADUH! Sebut Anies Lempar Tanggungjawab, Ernest Prakasa DIGAMPAR Ahok!WUADUH! Sebut Anies Lempar Tanggungjawab, Ernest Prakasa DIGAMPAR Ahok! 10Berita, Ernest Prakasa yang namanya dikenal melalui acara Stand Up Comedy, rupanya masih mencari celah untuk menyerang Gubernur DKI Jakarta ter… Read More
Heboh Langit Siberia Mendadak Gelap Berjam-jam di Siang BolongHeboh Langit Siberia Mendadak Gelap Berjam-jam di Siang Bolong 10Berita, Warga di distrik Yakutia, Siberia, Rusia dihebohkan dengan peristiwa langit yang mendadak gelap di siang bolong. Banyak yang mengaitkan peristiwa terse… Read More
Rizal Ramli ke Jusuf Kalla: Abangda Offset, jangan Terlalu Dengarkan Sofyan WanandiRizal Ramli ke Jusuf Kalla: Abangda Offset, jangan Terlalu Dengarkan Sofyan Wanandi 10Berita, JAKARTA Ekonom Rizal Ramli mengingatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk tidak terlalu mendengarkan sala satu pengusaha tern… Read More