OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 31 Maret 2022

DPR Ultimatum Nadiem Makarim, Jangan Lenyapkan Madrasah dari Sisdiknas

DPR Ultimatum Nadiem Makarim, Jangan Lenyapkan Madrasah dari Sisdiknas



 

10Berita -Tidak dicantumkannya madrasah dalam RUU Sisdiknas telah memicu kegaduhan. Padahal seharusnya Mendikbudristek Nadiem Makarim menyadari masalah agama itu sesuatu yang sublim. Sebagai  bangsa religius, agama tidak hanya mengakar pada pikiran, tetapi juga di hati terdalam rakyat Indonesia.

Begitu disampaikan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN Prof Zainuddin Maliki, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/3).
 
"Saya tak segan mengingatkan Kemendikbudristek melalui raker di Komisi X agar berhati-hati terutama dalam melakukan perubahan penyelenggaraan pendidikan, apalagi terkait dengan masalah keagamaan," ujar Zainuddin.

Pihak Kemendikburistek sendiri sudah mengklarifikasi tidak bermaksud menghapus Madrasah dalam draft yang dibuatnya. Seperti dijelaskan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Anindito Aditomo, madrasah dimasukkan di penjelasan bukan di pasal.RUU Sisdiknas. Hal itu dilakukan menurutnya agar lebih fleksibel dan dinamis.

Justru seharusnya Kemendikbudristek memperhatikan azas penyusunan undang-undang yang baik. "Dalam menormakan sebuah pasal  dalam undang-undang harus memenuhi azas lex stricta dan juga lex certa," ungkap legislator PAN yang juga anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu.

Azas lex stricta dalam menyusun undang-undang mengharuskan pasal ditulis secara jelas dan dapat dimaknai secara rigid.

"Tidak boleh diperluas sehingga menimbulkan analogi dan atau multi makna," kata Zainuddin.

Penyusunan UU juga harus memenuhi azas lex certa sehingga dalam menormakan aturan ke dalam pasal undang-undang harus mengedepankan pentingnya kepastian sebagai tujuan hukum. Jaminan  kepastian ini penting di samping berbicara tentang nilai-nilai seperti keadilan dan kemanfaatan.

Denga demikian semua masalah yang hendak diatur normanya harus bisa dirumuskan secara  tegas dalam pasal undang-undang dan tidak  boleh menimbulkan analogi atau tafsir.

"Oleh karena itu seharusnya Kemendikbudristek memasukkan jenis pendidikan yang tegas ke dalam pasal RUU Sisdiknas dan sedapat mungkin tidak perlu menambahkan penjelasan," tegas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.

Pembaharuan undang-undang juga jangan sampai mengabaikan aspek filosofi dan nilai yang hidup di masyarakat. Asas dan normanya pun harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai ke-Indonesia-an lainnya. Tidak bisa dipungkiri, madrasah adalah salah satu identitas dan jatidiri bangsa Indonesia.

"Sebuah keniscayaan, eksistensi madrasah harus dijaga. Tidak boleh dinafikan begitu saja dengan gampang. Jadi urgen untuk dinormakan dalam pasal undang-undang dan bukan sekedar dalam penjelasan," tandasnya.

Sumber: RMOL

Related Posts:

  • Ringkasan Ceramah Zakir Naik di UPI Bandung Ringkasan Ceramah DR Zakir Naik di UPI Bandung, Ahad, 2 April 2017. "DAKWAH OR DESTRUCTION" Saya diberitahu Indonesia adalah negeri plural. Ada 6 agama yang diakui disini. Tidak ha… Read More
  • [Foto] Penampakan Peserta Ceramah Dr Zakir Naik di Jogja Ini Bikin Musuh Islam Makin Benci Ceramah Dr Zakir Naik di UMY (3/4/17) (is1981) 10Berita-Dai internasional asal Mumbai, India Dr Zakir Naik (DZN) menjadi momok bagi m… Read More
  • Ikatan Batak Indonesia Raya (Ibara) Dukung Anies-Sandiaga 10Berita– Komunitas masyarakat yang mengatasnamakan orang-orang Batak yang tergabung dalam Ikatan Batak Indonesia Raya (Ibara) mendeklarasikan diri untuk menduk… Read More
  • Sidang Pemeriksaan Terdakwa, Jaksa Punya Jurus Jitu Skak Mat Ahok di Persidangan 10Berita-Persidangan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok kembali akan digelar pada hari Selasa Besok, (04/0… Read More
  • Penuh Haru Dibimbing Zakir Naik Perempuan Poso Bersyahadat di UMY Jogja 10Berita– Dr. Zakir Naik menyampaikan ceramahnya dalam Public Lecture bertajuk “Religion as An Agent of Mercy and Peace” di Sportorium… Read More