10Berita - Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), Toni Wanggai protes keras atas postingan Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul di media sosial Twitter. Dalam cuitannya Ruhut mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenakan pakaian tradisional rakyat Papua, lengkap dengan koteka.
Toni mengaku pihaknya tidak bisa menerima hal itu, lantaran lewat unggahan itu, Ruhut seolah - olah menjadikan pakaian adat Papua sebagai bahan lelucon yang mesti ditertawai. Dia menilai lewat unggahan itu, Ruhut telah mengolok - olok masyarakat Papua.
"Kami dari Majelis Rakyat Papua yang merupakan lembaga kultural yang memproteksi dan afirmasi terhadap budaya Orang Asli Papua kami anggap sebuah pelecehan budaya kami, karena foto dan narasi tersebut seakan menjadi lelucon," katanya saat dihubungi Populis.id pada Kamis (12/05/2022).
Ia menegaskan apa yang dilakukan Ruhut menunjukkan sikap tidak menghormati adat suku lain di Indonesia. Seharusnya, seluruh masyarakat Indonesia bisa saling menghormati terhadap adat istiadat di masing-masing daerah, bukan menjadikan olok-olokan.
"Hal demikian jelas bertentangan dengan norma adat, norma kesopanan dan perilaku kita sebagai suatu bangsa yang saling menghormati dan menghargai kemajemukan di Indonesia," paparnya.
Toni mengimbau agar Ruhut sadar diri telah melakukan kesalahan sehingga mau meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua. Karena postingan tersebut, kata dia, telah menyakiti kami di sini.
"Saudara Ruhut harus meminta maaf sebagai bentuk pertanggungjawaban etika dan hukum. Harus ada permintaan maaf dari yang bersangkutan karena telah menyakiti perasaan masyarakat Papua," tukasnya.
Diketahui, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul kini menyita perhatian publik. Pasalnya, anak buah Megawati Soekarnoputri itu melalui akun Twitter pribadinya mengunggah foto Anies Baswedan yang berpakaian adat Papua, Koteka.
Baca Juga: Astaganaga! Pendeta Saifuddin Koar-koar Lagi,Kali Ini Suruh Mas Anies Pindah Agama Sebelum Nyapres: Terima Yesus, Maka Bapak Jadi Presiden!
Warganet pun marah atas cuitan tersebut dan menganggap Ruhut telah melakukan tindakan rasis dan melecehkan budaya Papua. Mereka menilai bahwa Ruhut Sitompul tak selayaknya menjadikan pakaian adat papua tersebut sebagai bahan lelucon.
Sumber: populis
Kamis, 12 Mei 2022
Home »
» Ruhut Ketar-ketir, Majelis Rakyat Papua Marah Besar Gegara Ada Foto Anies Pake Koteka!
Ruhut Ketar-ketir, Majelis Rakyat Papua Marah Besar Gegara Ada Foto Anies Pake Koteka!
By 10 BERITA 5/12/2022 02:24:00 PM
Ruhut Ketar-ketir, Majelis Rakyat Papua Marah Besar Gegara Ada Foto Anies Pake Koteka!
Related Posts:
KPK akan "Mati" dengan Sendirinya KPK akan "Mati" dengan Sendirinya 10Berita~JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diprediksi tidak akan sampai dibubarkan melalui Hak Angket DPR RI. Akan tetapi, KPK diprediksi malah akan “mati” dengan sendi… Read More
Banyak yang Mengatakan Mengapa Harus Ikut Mengurus Palestina? Ini Jawaban Anggota DPRD Kota Bandung Banyak yang Mengatakan Mengapa Harus Ikut Mengurus Palestina? Ini Jawaban Anggota DPRD Kota Bandung 10 Berita~BANDUNG - Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jawa Barat Selamatkan Al-Aqsho melakukan long … Read More
KPK Diduga Kuat Petieskan Sejumlah Kasus Besar, Salah Satunya Sumber Waras KPK Diduga Kuat Petieskan Sejumlah Kasus Besar, Salah Satunya Sumber Waras JAKARTA - Mantan Wakil Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (PBNU) menduga KPK telah mempetieskan sejumlah… Read More
Ibu, Benteng Awal Menolak Kabar Hoax pada Keluarga Ibu, Benteng Awal Menolak Kabar Hoax pada Keluarga Hiruk-pikuk kondisi negeri akhir-akhir ini membuat golongan emak-emak naik pitam. Gimana enggak kalau ternyata untuk sejumput garam saja susah sekali didapat. Sekalinya ada … Read More
Pemerintah Diminta Buktikan Adanya Ancaman Teror di Telegram Pemerintah Diminta Buktikan Adanya Ancaman Teror di Telegram10Berita, Jakarta- Salah satu alasan pemerintah memblokir layanan percakapan Telegram karena dugaan sering dipakai oleh kelompok teroris. Direktur Kajian Strategis d… Read More