10Berita - Ketua Partai Ummat, Mustofa Nahra Wardaya, menanggapi permintaan seorang warganet yang meminta PPATK menelusuri aliran dana kasus suap Mardani Maming.
Warganet tersebut membandingkan dengan kasus lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang langsung dikaitkan dengan terorisme.
Akun @maspiyu*** menuliskan, “Sudahkah PPATK Menelusuri Aliran Dana Kasus Suap Rp 104 Miliar Mardani Maming? Waktu ACT Gercep Banget Sampai Dikaitkan Terorisme.”
Mustofa Nahra menganggap pertanyaan yang dilontarkan warganet tersebut sebagai pertanyaan yang radikal.
“Waduh, pertanyaan radikal ini,” ujar Mustofa Nahra di akun Twitter-nya pada Jumat (29/7).
Mardani Maming merupakan politisi PDI Perjuangan (PDIP) yang menjadi tersangka kasus dugaan suap izin usaha pertambangan (IUP) dan diduga menerima suap sebesar Rp104,4 miliar.
Selain kader partai berlogo kepala banteng, Mardani Maming juga merupakan bendahara umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Waduh, pertanyaan radikal ini. https://t.co/uwZJ1f4aBM
— Mustofa Nahra Wardaya (@MNW_MNW_MNW) July 29, 2022
Sempat menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mardani Maming akhirnya menyerahkan diri ke KPK.[wartaekonomi]
