Tesla disebut telah menandatangani kontrak pembelian nikel dengan dua perusahaan asal China yang membangun pabriknya di Indonesia, Huayou dan CNGR.
Ekonom mengatakan hal tersebut sama saja dengan melecehkan Indonesia sebagai pemilik sumber daya mineral atau bahan bakunya.
Apalagi, kedua perusahaan yang dimaksud membangun pabriknya di Indonesia yang seharusnya ada pelarangan menjual kembali nikel ini kepada pihak lain.
Seorang warganet menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Luhut Binsar Pandjaitan mengkonfirmasi hal tersebut kepada Tesla.
Hal itu karena kemungkinan ada salah pengertian bahwa perusahaan nikel yang dimaksud adalah milik Indonesia padahal milik China.
Tanggapan tersebut mendapat reaksi netizen yang kebanyakan mengungkit pertemuan Luhut dan Elon Musk beberapa waktu lalu.
Akun @Kucingl*** menuliskan, “Apapun bagaimanapun luhut udah dapat cuan itu yang penting, karena luhut harus nyiapin boneka baru buat 2024, ga mungkin pinokio 3 periode modal survey so qodari.”
Akun @92387456_Z*** menuliskan, “hahaha mereka2 yang bertransaksi disana bukan anak kecil.” [wartaekonomi]
