10Berita - Pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) Kamaruddin Simanjuntak meminta Presiden Jokowi membentuk tim independen untuk mengusut kasus pembunuhan yang didalangi Ferdy Sambo.
Pasalnya, Kamaruddin menduga adanya keterlibatan pimpinan Komisi di DPR yang dimanfaatkan Ferdy Sambo untuk melobi istana.
“Saya terus mendorong Pak Presiden untuk membentuk tim independen, alasannya adalah karena ada keterlibatan juga dari dewan, salah satu ketua komisi dewan dimanfaatkan oleh Ferdy Sambo untuk melobi istana melalui salah satu kementerian, yaitu kementerian sekretaris negara,” ujar Kamaruddin seperti dikutip dari Channel YouTube salah satu TV Swasta.
“Berhasil apa tidak saya tidak tahu. Tetapi yang jelas berdasarkan informasi intelijen itu digunakan, kan begitu, Ketua Komisi DPR ini, kemudian juga melobi Kementerian yang lain yang menterinya itu X Polri,: imbuhnya.
Kamaruddin meminta kasus kematian Brigadir J dibuka secara terang benderang sesuai arahan Jokowi sebab banyak pihak yang terlibat.
“Karena saya sudah memahami perkara ini sejak awal, berdasarkan informasi-informasi dari intelijen saya yang menyatakan banyaknya keterlibatan para pihak mulai daripada Polres, Polda, Pidum Polri dan Propam kan begitu,” ujar Kamaruddin.
“Tapi sayang yang dilakukan Presiden hanya berbicara 4 kali menyatakan buka seterang-terangnya, tetapi sayang permintaan pak presiden itu tidak dihiraukan atau tidak diindahkan oleh Polri begitulah kira-kira," pungkasnya.
Diketahui, Erman Umar selaku kuasa hukum Bripka Ricky Rizal, memastikan kliennya sudah memberikan informasi jujur perihal kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J beberapa waktu lalu.
Erman, mengungkap, Bripka Ricky Rizal alias RR semula memang masih sejalan dengan skenario sang pimpinan, Ferdy Sambo yang menyebut kematian Brigadir J karena baku tembak.
Adapun Brigadir J tewas ditembak Bharada Richard Eliezer atas perintah Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jaksel pada Jumat (8/7).
Erman mengatakan, setelah bertemu dengan keluarga di Rutan Bareskrim Polri, Bripka Ricky kini memilih berlawanan arah dengan Ferdy Sambo.
"Dia (Bripka Ricky, red) berbalik arah. Itu setelah didatangi keluarga, adik kandung sama istri," kata Erman di Bareskrim Polri, Kamis (8/9). Setelah bertemu keluarganya, Bripka Ricky telah mengaku kepada penyidik bahwa kematian Brigadir J bukan karena baku tembak, tetapi karena penembakan.
"Mereka minta dia bicara benar," ujar Erman. Menurut Erman, penyidik juga mengancam Bripka Ricky dengan pasal perintangan penyidikan bila tidak berkata jujur.
"Penyidik bilang, kalau dia (Bripka Ricky, red) tidak mau, penyidik menganggap dia menutup-nutupi," jelasnya.[wartaekonomi]
Rabu, 14 September 2022
Home »
» Dibisiki Intel, Pengacara Brigadir J Ungkap Ferdy Sambo Manfaatkan Ketua Komisi DPR untuk Melobi Istana
Dibisiki Intel, Pengacara Brigadir J Ungkap Ferdy Sambo Manfaatkan Ketua Komisi DPR untuk Melobi Istana
By 10 BERITA 9/14/2022 10:45:00 PM
Dibisiki Intel, Pengacara Brigadir J Ungkap Ferdy Sambo Manfaatkan Ketua Komisi DPR untuk Melobi Istana